Pemerintah tengah melaksanakan pembangunan Jalan Tol Ibu Kota Nusantara (IKN). Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan, lereng-lereng Tol IKN akan dirancang memiliki hydroseeding.
Dilansir dari laman resmi Pusjatan Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, hydroseeding adalah alternatif proses penyebaran biji secara tradisional dengan cara menyemprotkan campuran berbagai bahan. Bahan pertama ada biji yang diutamakan biji rumput. Tetapi dapat juga berupa tumbuhan berbunga, semak belukar maupun pohon. Kedua ada sintentis dan/atau conditioner tanah alami, seperti polyacrylamide polymers, atau ekstrak tumbuh- tumbuhan. Ketiga ada soil amendments, meliputi mineral gypsum, kapur, kalsium karbonat, atau bahan organik seperti residu tanaman maupun hewan.
Keempat ada mulsa yang merupakan serat alami seperti jerami, kayu, kapas, serabut kelapa, serat sintetis seperti kertas dan plastik, serta mikoriza. Komponen-komponen ini kemudian dicampur atau dilarutkan dalam air, kemudian disemprotkan ke lereng jalan. Hydroseeding bermanfaat untuk menurunkan tingkat erosivitas lereng jalan dan mampu menghemat biaya pembangunan hingga 50 persen.