Berita Duka, Yamin Indas Meninggal Dunia

Subscribers:
7,290
Published on ● Video Link: https://www.youtube.com/watch?v=-ZBzdc7-rC8



Duration: 1:30
28 views
0


Berita Duka, Yamin Indas Meninggal Dunia

JPNN
2020/05/24 17:10
Ikuti
Minggu, 24 Mei 2020 – 16:03 WIB


jpnn.com, KENDARI - Innalillahi wainnailahi rojiun, insan pers di Sulawesi Tenggara berduka atas kepergian selama-lamanya wartawan senior H Yamin Indas, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) periode 1994-1998.

Kepergian almarhum yang juga pensiunan wartawan Harian Kompas dan Harian Tegas Makassar itu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.

Betapa tidak sosok Yamin Indas yang lahir di Kabaena, Kabupaten Buton, 7 Maret 1950 itu, semasa hidupnya merupakan panutan di lingkungan keluarga.

Almarhum yang menghembuskan napas terakhir pada Minggu (24/5) dini hari sekitar pukul 02:30 Wita meninggalkan dua orang istri dan seorang anak laki laki usia balita 2 tahun.

“Bapak itu disiplin, tegas dan teguh pada prinsip hidupnya," ujar istri almarhum Hj Maliha.

Karakter pekerja keras, tegas, disiplin, idealis dan berani yang dimiliki almarhum mengantarkannya memperoleh kepercayaan memimpin sejumlah media anak perusahaan Grup Kompas.

Empat tahun almarhum menakhodai Harian Surya yang diterbitkan di Surabaya, Jawa Timur. Kemudian Kompas Grup memercayakan almarhum merintis media lokal di Aceh yang diberi nama Serambi Indonesia.

“Saya hanya mendampingi Bapak dua tahun di Surabaya saat bekerja di Harian Surya. Saya tidak ke Aceh karena waktu tugas Bapak singkat 6 bulan," kata Hj Maliha.

Ia mengakui suaminya sebagai sosok pekerja keras dan bertanggung jawab.

Di saat usia pernikahan relatif muda sudah menampung keluarga, kemanakan dan kerabat untuk mencari kerja atau pun melanjutkan pendidikan di Kendari.

"Ooh...banyak kemanakan, sepupu dan keluarga lainnya dari kampung yang tinggal di rumah. Ada yang pisah dengan kami setelah bekerja dan menikah," kenang sang istri dengan suara bergetar.

Ia pun mengisahkan suaminya tidak pernah mendapat ancaman dari siapa pun karena pemberitaannya.

"Bapak tidak pernah bercerita kalau mendapat ancaman karena beritanya. Saya pun sebagai istri ikhlas mendukung Bapak menjalankan profesi wartawan," tambahnya.

Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sultra periode 1994-1998, H Lasirama mengatakan almarhum adalah wartawan profesional yang dibuktikan menyabet sederet penghargaan dari media tempat berkarya, Harian Kompas.

"Karena profesionalismenya Harian Kompas memberi bonus menunaikan ibadah haji. Itu salah satu bukti," kata La Sirama.

Almarhum juga dikenal sebagai sosok pimpinan organisasi profesi (PWI) dan wartawan senior bertanggung jawab, demokratis dan reformis.

"Saya pernah dicari tentara karena berita saya. Justru almarhum yang memenuhi undangan di Korem bersama Sekretaris PWI La Sirama untuk menjelaskan posisi wartawan dalam pemberitaan hingga tuntas," kata Haluddin, wartawan Pedoman Rakyat.

Wartawan Harian Kompas, Hendry CH Bangun mengenal almarhum H Yamin Indas sebagai rekan kerja, sahabat yang baik dan bergaul.

"Sekitar tahun 1985 silam satu angkatan mengikuti pelatihan selama 6 bulan di kantor pusat Harian Kompas Jakarta," kenang Hendry Ch Bangun Wakil Ketua Dewan Pers.

Istri kedua almarhum Yamin Indas, Reni Siska mengaku tidak memiliki firasat apa pun menjelang kepergian suaminya untuk selama-lamanya.

"Sempat mengeluhkan susah tidur. Minggu dini hari (24/5) sekitar pukul 02:00 Wita almarhum merasakan sesat napas namun saya tidak panik karena pernah mengalami hal yang sama dan kembali sehat," kata Reni.

Keadaan terus memburuk sehingga bergegas ke rumah sakit namun nyawa wartawan yang dikenal disiplin tersebut tidak tertolong.

"Bapak tidak sempat mendapat pertolongan atau perawatan di rumah sakit," kata Reni, istri almarhum yang memberinya anak semata wayang Al Kafi (2).

Selamat jalan senior, guru dan panutan.(Antara/jpnn)




Other Videos By Sakura School Simulator by Khayla


2020-05-25Bikin kartu ucapan lebaran digital berhadiah iphone 11 no tipu-tipu
2020-05-25Pendaftaran Kartu Pra Kerja Gelombang 4 Dibuka, LOGIN www.prakerja.go.id dan Penuhi 3 Syarat Mutlak
2020-05-25Peta Sebaran penderita Covid-19 di Kota Denpasar sampai 24 Mei 2020
2020-05-25Positif Corona, Adik Via Vallen Jalani Perawatan Mandiri di Rumah
2020-05-25Sekda Meninggal karena Corona, Wali Kota ini Mengaku Demam dan Dijemput Protap Covid
2020-05-25Terapkan “New Normal” Siswa Akan Kembali Belajar di Sekolah. Ini Jadwalnya
2020-05-25Cuap-cuap di Medsos Gegara Tak Terima Bantuan Sembako, Wati Dipolisikan
2020-05-25Via Vallen Masih Tinggal Serumah dengan Adiknya yang Positif Covid-19
2020-05-25Peta sebaran Covid-19 di Cakranegara, Mataram, NTB
2020-05-24Tiga Negara yang Baru Rayakan Idul Fitri Senin Hari Ini
2020-05-24Berita Duka, Yamin Indas Meninggal Dunia
2020-05-24Adik Positif Corona, Rumah Via Vallen Digeruduk Satpol PP dan Mobil Polisi
2020-05-24CCTV Live Semanggi dan Padalarang KM 70
2020-05-24Jalan Ditutup Kades, Bayi Meninggal karena Ibu Hamil Tak Bisa ke RS
2020-05-24Pulang dari Salon, 91 Orang Tertular Virus Corona
2020-05-2424 Mei : Bertambah 4 Positif Covid-19 dari Mataram, Loteng dan Lobar
2020-05-24Sejumlah Tenaga Kesehatan RS Unair Surabaya Positif Corona
2020-05-24Meizu M6s spesifikasi dan data
2020-05-24Meizu M5s spesifikiasi dan data
2020-05-24Oppo F5 Spesifikasi dan data
2020-05-24Baru Saja Terjadi, Warga Tasikmalaya 2 Kali Rasakan Guncangan Gempa, Tanah yang Dipijak Naik Turun



Tags:
Berita Duka
Yamin Indas Meninggal Dunia