Kaleidoskop 2020: Dampak Pandemi, New Normal, dan Heboh Video 19 Detik
Perekonomian dunia terjerembab di tahun 2020. Tak terkecuali Indonesia. Tamu misterius yang kemudian diketahui bernama COVID-19 jadi penyebabnya.
Bak kereta cepat Shinkansen, virus langka yang mulai datang pada awal Maret itu, berhasil melumpuhkan roda ekonomi Indonesia. Seluruh sektor industri merasakan dampaknya.
Industri pariwisata paling telak dipukulnya. Penerapan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan pemerintah demi menekan angka penyebaran COVID-19, membuat sektor pariwisata mengalami kerugian mencapai Rp85,3 triliun pada periode Januari-Juni.
Tak hanya pariwisata, sektor hiburan juga mengalami kendala serupa. Dengan ditutupnya pusat-pusat perbelanjaan, cafe hingga bioskop, para pelaku usaha pun menjerit karena terus-menerus merugi. Para artis hingga musisi pun merasakan efek domino-nya, karena tak ada lagi orderan untuk mengisi acara.
Dari sektor olahraga, sejumlah agenda besar harus mengalah karena korona. Olimpiade Tokyo yang sejatinya dijadwal digelar Agustus mendatang, akhirnya harus dimundurkan ke tahun berikutnya. Pun demikian dengan pesta sepak bola terbesar di Eropa, Euro 2020 yang harus mundur ke tahun 2021.
Di tanah air, kompetisi Liga Indonesia yang baru seumur jagung pun harus turun minum. Liga 1 2020 yang baru berjalan tiga pekan akhirnya tak bisa dilanjut. PSSI dan PT LIB selaku operator akhirnya memutuskan menunda kompetisi hingga Oktober. Namun, faktanya kasus Covid-19 tak kunjung mereda hingga akhirnya kompetisi Liga 1, Liga 2 dan 3 harus kembali ditunda hingga awal 2021.
Di tengah segala keterbatasan, masyarakat harus terus bertahan. Detik demi detik, hari demi hari, masyarakat perlahan mulai beradaptasi dengan Covid. Kemudian, muncullah istilah New Normal atau Kenormalan Baru.
Pemerintah menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi masyarakat yang harus tetap beraktivitas di luar rumah. Di era New Normal, masyarakat diwajibkan mengenakan masker dan diimbau untuk menggunakan hand sanitizer atau rajin mencuci tangan.
Hal ini lantas dijadikan peluang mencari untung oleh sebagian orang. Terutama mereka yang berbisnis penjualan masker dan hand sanitizer. Masker dan hand sanitizer tiba-tiba jadi barang langka. Orang harus merogoh kocek cukup dalam untuk mendapatkannya.
Seiring berjalannya waktu, masker kemudian tak hanya jadi alat kesehatan. Lebih dari itu, masker menjelma jadi salah satu tren fashion. Tak hanya pelaku UMKM, para pemain besar hingga para perancang busana berlomba membuat masker yang menarik. Tentunya dengan standar kesehatan yang ditetapkan WHO.
Selain masker, vitamin dan hand sanitizer, beberapa sektor yang tumbuh di era New Normal adalah sepeda. Alat transportasi yang sebelum pandemi mulai ditinggalkan, tiba-tiba kembali jadi primadona.
Bersepeda menjadi salah satu pilihan olahraga dan transportasi paling diminati sejak pandemi Covid-19 mewabah di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Kekhawatiran tertular virus Korona pada saat berada di transportasi umum meningkatkan penggunaan sepeda untuk berangkat ke tempat kerja. Seperti masker, harga sepeda pun kemudian melonjak signifikan.
Industri jual-beli daring atau bahasa kerennya online shop tak ketinggalan ikut mengeruk keuntungan dari pandemi. Pemberlakukan PSBB membuat orang memilih berbelanja secara daring.
Selain online shop, aplikasi berbasis teknologi seperti Zoom dan Tik Tok juga ikut booming di masa pandemi. Kedua aplikasi ini tercatat sebagai aplikasi yang paling banyak diakses selama pandemi.
Di tengah hingar bingar pemberitaan tentang berbagai macam vaksin covid yang akan digunakan pemerintah, pada awal November, publik Indonesia dihebohkan dengan beredarnya video asusila mirip artis ternama, Gisella Anastasia.
Video syur berdurasi 19 detik tersebut kemudian menyebar secara luas di berbagai platform media sosial. Meski terus membantah bahwa pemeran dalam video 19 detik itu dirinya, Gisel belakangan mulai terpojok menyusul pernyataan mengejutkan yang dilontarkan pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea.
Hotman mengatakan, bahwa Gisel sempat berkonsultasi dengannya terkait video syur tersebut. Mantan jebolan akademi Indonesian Idol tersebut mengaku bahwa ia sempat kehilangan ponselnya tiga tahun lalu.
Selain Gisel, beberapa artis Indonesia juga sempat tersandung kasus video asusila sepanjang tahun 2020. Beberapa di antaranya adalah Jessica Iskandar dan selebgram, Anya Geraldine.
Di luar skandal video syur, tahun 2020 ini juga diramaikan dengan kasus prostitusi online yang dilakukan artis FTV, selebgram, model, hingga penyanyi dangdut Indonesia. Beberapa dari mereka yang diciduk polisi adalah; Hana Hanifa, Vernita Syabilla, ST dan MA, hingga Tania Ayu.