Kejinya Tentara 1sr4el yg menginjak b4y1 warga p4lest1na

Channel:

ZURA14

Subscribers:

961,000

Published on December 5, 2023 12:15:01 PM ● Video Link: https://www.youtube.com/watch?v=EKNY1nG2GaQ

Duration: 10:00

1,119 views

35

JUDUL FILM SETELAH INTRO.!!

- For business : Faizzura15@gmail.com

- Instagram : https://www.instagram.com/1404zr14/

Farha ( Arab : فرحة , diromanisasi : Farḥa ) adalah sebuah film drama sejarah yang diproduksi bersama secara internasional tahun 2021tentang pengalaman seorang gadis Palestina yang beranjak dewasa selama Nakba , pengusiran warga Palestina dari tanah air mereka pada tahun 1948 . Film ini disutradarai oleh Darin J. Sallam , [1] yang juga menulisnya berdasarkan kisah nyata yang diceritakannya saat masih kecil tentang seorang gadis bernama Radieh. [5] [7] Film ini ditayangkan perdana di Festival Film Toronto pada 14 September 2021 dan mulai streaming di Netflix pada 1 Desember 2022.

Sinopsis :

Sebelum pengusiran dan pelarian orang Palestina pada tahun 1948 , gadis berusia 14 tahun Farha bermain dengan gadis lain di desa Palestina. Sementara gadis-gadis lain bersemangat dengan pernikahan temannya, Farha bermimpi untuk melanjutkan pendidikan dan bersekolah di kota seperti sahabatnya Farida. Farha meminta ayahnya Abu Farha untuk mendaftarkannya ke sekolah, tapi ayahnya malah ingin dia menikah. Pamannya Abu Walid sedang mengunjungi Abu Farha. Dia meminta Abu Farha untuk mempertimbangkan permintaan Farha yang berulang kali untuk melanjutkan pendidikan. Pada malam hari, sekelompok milisi Palestina setempat mengunjungi Abu Farha, yang bertindak sebagai kepala desa dan walikota. Mereka meminta agar dia bergabung dalam perjuangan mereka selama Nakba . Abu Farha menolak, menegaskan bahwa tujuan utamanya adalah menjaga desanya.

Saat pernikahan salah satu teman sekolah Farha, seorang pria bertemu dengan Abu Farha dan Farha takut dia telah dijanjikan untuk dinikahkan. Dia mengonfrontasi ayahnya tentang kejadian tersebut dan menuntut untuk diberitahu apa yang terjadi. Ayahnya mengatakan kepadanya bahwa dia telah menerima permintaannya untuk melanjutkan pendidikan dan telah mengisi formulir pendaftaran agar dia dapat bersekolah. Saat merayakan kabar tersebut bersama sahabatnya Farida, suara bom terdengar di kejauhan. Farha dan Farida berlari ke desa dan menemukannya dalam kekacauan dengan suara dari pengeras suara militer yang memerintahkan penduduk desa untuk mengungsi. Farha dan Farida ditemukan oleh Abu Farida, yang membawa mereka ke mobilnya untuk mengungsi. Dia juga meminta Abu Farha untuk mengungsi, tapi dia menolak, memilih untuk tetap tinggal dan mempercayakan Farha untuk merawat Abu Farida. Saat mobil melaju pergi, Farha meninggalkan mobil dan bergabung dengan ayahnya. Abu Farha membawanya kembali ke rumah mereka dan mempersenjatai dirinya dengan senapan dan mengunci Farha di ruang penyimpanan, menyuruhnya untuk tetap bersembunyi. Dia mengatakan padanya bahwa dia akan menjemputnya ketika sudah aman. Farha dikurung di kamar selama berhari-hari tanpa kabar apa pun dari ayahnya, sementara dia terus mendengar suara bom dan suara tembakan di kejauhan dan hanya mampu mengintip melalui lubang di dinding hingga ke halaman.

Sebuah keluarga Palestina, Abu Mohammad dan Um Mohammad serta dua anak kecil mereka, memasuki halaman, tempat sang ibu melahirkan seorang bayi laki-laki. Farha meminta Abu Muhammad untuk membiarkannya keluar tetapi, sebelum dia bisa, patroli militer Israel berhenti di luar rumah dan meminta keluarga tersebut keluar dan menyerah. Abu Mohammad keluar dan dihadang oleh komandan patroli Israel dan seorang informan Palestina yang memakai topeng. Informan Palestina tampaknya mengenal penduduk desa tersebut dan memberi tahu komandan Israel bahwa Abu Mohammad berasal dari desa lain. Komandan Israel menggeledah rumah untuk mencari senjata dan menemukan keluarga Abu Mohammad bersembunyi di dalam rumah. Keluarga Abu Mohammad, kecuali bayi yang baru lahir, dieksekusi di bawah todongan senjata sementara Farha mengawasi dari lubang di pintu ruang toko. Informan melihat Farha dari lubang di dapur dan mengenalinya serta memanggil namanya namun tidak mengungkapkan keberadaannya kepada tentara Israel. Komandan Israel meminta seorang tentara muda Israel untuk mengeksekusi bayi yang baru lahir tanpa membuang peluru. Prajurit itu tidak sanggup menginjaknya dan meninggalkan bayi yang baru lahir di lantai halaman.

Farha berjuang untuk membuka pintu dapur yang terkunci untuk mendapatkan bayi tersebut tetapi usahanya sia-sia. Setelah menggeledah dapur dia menemukan pistol tersembunyi, yang dia gunakan untuk menembak kunci pintu. Setelah keluar dari dapur, Farha menemukan bayi laki-laki itu meninggal. Dia meninggalkan desanya, berjalan dalam kesedihan dan keputusasaan.

Catatan akhir mengatakan bahwa Farha tidak pernah menemukan ayahnya dan nasibnya masih belum diketahui. Dia diyakini terbunuh saat Nakba. Farha akhirnya pergi ke Suriah dan menceritakan kisahnya yang diwariskan dari generasi ke generasi.