🔴 Kisah Perjuangan Abang Long, Pimpin Aksi Tolak Penggusuran 16 Kampung Tua di Rempang Batam
Pemerintah pusat merespon aksi unjuk rasa penggusuran Rempang di Batam Kepri.
Bahkan sejumlah menteri diminta turun langsung ke lokasi oleh Presiden Jokowi agar persoalan itu tak berlarut-larut.
Di balik aksi unjuk rasa itu, muncul nama Abang Long. Lelaki bernama asli Iswandi ini memimpin aksi massa menolak keras penggusuran 16 kampung Tua di Rempang untuk pembangunan nasional.
Abang Long dengan gaya rambut gondrong membakar semangat para demonstran.
Abang Long ternyata memiliki gelar sebagai Datok Iswandi bin M Yakub atau biasa disapa Awie dan Abang Long.
Gara-gara aksi unjuk rasa yang berakhir kontroversial pada 11 September lalu di Bundaran BP Batam, munculah sosok Abang Long.
Dengan gagah berani, Abang Long memaparkan alasan mereka berunjuk rasa adalah untuk mempertahankan 16 Kampung Tua di Rempang dan Galang yang terancam hilang oleh pembangunan.
Namun, aksi ini berakhir rusuh. Sebanyak 43 orang, termasuk Iswandi atau Abang Long, ditangkap oleh aparat kepolisian.
Saat ditangkap ia menjadi satu-satunya yang menolak membuka bajunya di hadapan Kapolresta Barelang Kombes Pol. Nugroho hingga bikin terdiam.
Bahkan Kapolresta melarang anggotanya melanjutkan aksi meminta membuka baju Abang Long.
Aksi berani Abang Long ini membuat banyak orang mencari latar belakangnya.
Dikutip dari berbagai sumber, Iswandi alias Abang Long ternyata adalah alumni Fakultas Agama Islam (FAI), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), angkatan 2000.
Penangkapan ini menarik perhatian dari Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (KAUMY). Mereka menerjunkan tim pembela hukum untuk mengawal kasus Abang Long.
Kuasa Hukum Iswandi atau Abang Long kini masih belum bisa menjelaskan status hukum yang menjerat kliennya.
Dikutip dari Batamnews.co,id, Sandri Suwrdy, S,H mengungkapkan nasib Abang Long.
"Kami belum mendapatkan validasi mengenai status Bang Awie, apakah sudah menjadi tersangka atau belum," katanya.
Dia mengungkapkan bahwa ia belum bisa menemui Iswandi secara langsung.
"Kami telah memegang kuasa dari keluarga sejak kemarin, tetapi kami masih menunggu untuk bisa bertemu langsung dengan Bang Iswandi," ujar Sandri yang hadir bersama tim kuasa hukum lainnya, Dr. Emy Hajar Abra, seperti dilansir Sripoku.com.
Sejauh ini tim kuasa hukum belum bisa memberitahukan mengenai kondisi dan keamanan Iswandi.
"Sebenarnya harus dipahami hal-hal terkait kondisi keadaan klien kami, diksi yang diberikan kepolisian sebagai atensi khusus. Harusnya kuasa hukum dan penyidik bisa bersinergi keinginan kepolisian dan kuasa hukum terwadahi dengan baik dengan cara komunikasi yang cukup baik. Kita juga pengen tahu kenapa dia dilabeli sebagai atensi khusus, sehingga tak mendapatkan haknya," ujar Emy.
#banglong #rempang #rempangbatam #rempangecocity
#TribunPontianakAwards2023 #KalbarMajuMenembusBatas
#KalbarMenembusBatas #TribunPontianakAwards #TribunPontianak15
Simak berita selengkapnya di http://pontianak.tribunnews.com/
Simak Video Viral lainnya https://www.youtube.com/c/TribunSingkawang1
Follow us:
Instagram: https://www.instagram.com/tribunpontianak/
Facebook: https://www.facebook.com/TribunPontianakInteraktif/
Twitter: https://twitter.com/tribunpontianak
TikTok: tiktok.com/@tribunpontianak
Terima Kasih Telah Subscribe, Like, dan comment konten-konten menarik dari Kami.