Massa pendemo yang menuntut kejelasan proyek di Rempang, Batam berakhir ricuh.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku heran adanya kericuhan saat aparat hendak memasang patok di lokasi yang hendak dibangun proyek.
Dikatakan Mahfud, pemerintah dan masyarakat sebelumnya sudah membuat kesepakatan.
Hampir semua aspirasi warga didengar dan dipenuhi.
Termasuk pembangunan rumah dan penggantian lahan seluas 500 meter per keluarga.
Kemudian disepakati bahwa pada (6/9/2023) akan diadakan relokasi.
Selain itu, dalam perjanjian disebutkan warga yang terkena relokasi akan dibangunkan rumah dengan tipe 45.
Selain itu, diberi santunan sebesar Rp 120 juta untuk setiap kepala keluarga.
Masing-masing rumah juga diberi uang Rp 1 juta untuk biaya sewa rumah menunggu pembangunan rumah.
"Diberi uang sewa rumah sambil menunggu dapat rumah masing-masing Rp 1 juta semuanya sudah disepakati, rakyatnya sudah setuju dalam pertemuan tanggal 6," ungkap Mahfud seperti dilansir Kompas.com.
Mahfud MD menduga, ada provokator di balik rusuh warga dengan aparat.
Saat ini, sudah ada delapan orang yang ditangkap.
"Ada provokatornya juga, buktinya delapan orang ditangkap," ujar Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/9/2023).