🔴 NGABUBURIT ASYIK: Penampakan Pusaka Kesultanan Ternate Al-Quran Tertua di Alor NTT
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru.
Tribun-Video.com -Berkunjung ke Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Anda bisa menemukan jejak ajaran Islam di pulau penghasil Kenari tersebut. Salah satunya adalah situs Al-Quran tua. Situs Al-Quran tua terdapat di Desa Alor Besar, Kecamatan Alor Barat Laut.
Tergolong unik karena terbuat dari kulit kayu, berisikan ayat-ayat Al-Quran lengkap 30 Juz (114 surat). Al-Quran tua ini tersimpan dalam sebuah kotak yang juga terbuat dari kayu. Situs Al-Quran tua ini berasal dari Ternate, Maluku Utara dan merupakan pusaka dari Kesultanan Ternate. Sampainya Situs Al-Quran Tua ini di Kabupaten Alor, bermula ketika 5 Gogo bersaudara yaitu Ilyas Gogo, Iang Gogo, Djou Gogo, Boi Gogo, dan Kimales Gogo menghindari incaran Portugis sekaligus melakukan Syiar Islam ke negeri bagian barat.
Nurdin Gogo merupakan generasi ke-14 keturunan Iang Gogo yang saat ini membersamai AlQuran tua tersebut. Sekitar tahun 1500-1522 M, Sultan Bayanullah yang saat itu merupakan Sultan Ternate mengirim ekspedisi ke negeri-negeri bagian barat dari Ternate. Perahu Tuma’ninah yang membawa 5 Gogo bersaudara berangkat dari ternate ke bagian selatan dan barat, melewati Laut Banda dan terus menuju ke perairan utara Pulau Alor.
Gogo bersaudara berlayar hingga ke Desa Tuabang, lalu menuju Alor Besar untuk menemui Raja Baololong. Raja meminta kelima bersaudara untuk tinggal di kampung Alor Besar. Seiring berjalannya waktu Raja Baololong memberikan sebidang tanah kemudian didirikan Uma Fanja (Rumah Banda) di kampung Bang Mate, yang menjadi tempat penyimpanan Al-Qur’an tua dari kulit kayu. Berbekal Al-Qur’an tua tersebut Gogo bersaudara mulai menyebarkan agama Islam, mengajar mengaji, sholat, dzikir, dan perilaku Islami.
Setelah itu didirikan Ropo atau rumah panggung kecil khas ternate. Ropo menjadi cikal bakal Masjid Baabussholah, Desa Alor Besar. Pada tahun 1979 Uma Fanja tempat penyimpanan Al-Qur’an tua ini terbakar namun tepat penyimpanan Al-Qur’an tua tidak terbakar sama sekali dan hingga saat ini masih tersimpan rapi.
Meski beberapa lembar sudah terdapat lubang, dan kotak kayu sudah mulai lapuk karena usianya yang sudah tua. Al-Qur’an tua di Alor ini, mirip dengan Al-Qur’an yang tersimpan di Mesir. Hal ini dilihat dari pairus (bahan kertas pada zaman kuno), bentuk kaligrafi, dan warna tintanya, sehingga layak diklaim sebagai Mushaf Al-Qur’an tertua di Asia Tenggara bahkan satu-satunya di benua Asia sebagai situs peradaban Islam.
Tetapi sampai sekarang tidak diketahui kulit kayu apa yang dipakai di Al-Qur’an tua ini. Masyarakat Alor percaya Al-Qur’an tua memiliki kekuatan supranatural yang mampu menarik minat pengunjung dari berbagai daerah. (*)
(Tribun-Video.com)
#ramadan #ngabuburit #alquran #kesultananternate #karanganyar #jalanjalan #religi #tribunkaltimhariini #tribunkaltim