®️🔴 Panglima TNI Akhirnya Minta Maaf Ucapkan "Piting" Warga Rempang, Bantah Kirim Pasukan
#panglimatni #tni #rempang #piting #warga #pendemo #pasukan #prajurit #pulaurempang #batam #kepri #kepulauanriau #rempangecocity
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) terkait perintahnya untuk memiting warga.
Dikutip dari Kompas.com, pernyataan itu dilontarkan Yudo saat rapat membahas penanganan unjuk rasa warga di Rempang beberapa waktu lalu.
“Dari hati saya yang paling dalam, saya memohon maaf atas ucapan saya kemarin, tidak maksud apa-apa, hanya saja pengertian bahasa di masing-masing daerah berbeda-beda,” kata Yudo Margono usai membuka kegiatan Asean Solidarity Exercise In Natuna (ASEX) 01- Natuna di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Selasa 19 September 2023.
Yudo mengaku, kata memiting ini bukan bertujuan untuk melakukan kekerasan seperti yang diartikan banyak orang.
Namun, kata memiting sering diucapkan sewaktu kecil di desa tempatnya besar merupakan sebagai pelukan untuk melerai seseorang yang sedang bertengkar.
“Jadi memiting ini tujuannya untuk memisahkan atau melerai, agar tidak orang yang dipiting itu bisa mengontrol emosinya yang sedang berapi-api,” jelas Yudo.
“Namun sekali lagi, saya mohon maaf atas ucapan itu yang seharusnya tidak saya ucapkan,” sambung Yudo.
Yudo mengatakan, tindakan memiting lebih aman karena memang personel TNI tidak lagi dilengkapi senjata ketika terlibat melakukan pengamanan aksi unjuk rasa yang dilakukan masyarakat.
“Sebab sejak memasuki era reformasi, pihak TNI tidak lagi dilengkapi senjata,” terang Yudo.
Lebih jauh Yudo juga mengatakan, TNI tidak menerjunkan pasukan atau operasi non militer ke Pulau Rempang, Galang, Batam.
Pasukan yang terlibat hanya dari Pangdam setempat atas permintaan pihak BP Batam.
“Perumpamaan saja. Tapi kalau pengertian masyarakat lain-lain ya pada kesempatan ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” sebut Yudo.
Diakuinya, selain dari Korem setempat, prajurit di Pulau Rempang merupakan pasukan dari Panglima Komando Armada (Pangarmada), Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal), dan Komando Distrik Militer (Kodim) setempat.
“Saya bahkan meminta Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Marsekal Muda TNI Agung Handoko untuk turun ke lokasi sebelum kerusuhan pada 7 September itu terjadi,” papar Yudo.
Yudo mengaku sebelumnya juga telah mewanti-wanti agar prajurit TNI jangan sampai terlibat dalam pengamanan bentrok di Pulau Rempang, Batam.
“Baru kemarin Danpuspom TNI Marsekal Muda TNI Agung Handoko pulang, karena saya minta beliau kerahkan Puspom TNI untuk mengawasi itu,” pungkas Yudo. Sebelumnya, Yudo mengatakan bahwa TNI bertugas mem-back up polisi dalam proses pengamanan di Pulau Pulau Rempang, Batam.
Bahkan Yudo mengungkapkan TNI hanya BKO (bawah kendali operasi) Polri. Hal ini juga menjadi sorotan masyarakat dalam menanggapi kericuhan yang terjadi di Batam terkait penolakan relokasi 16 titik kampung tua di Pulau Rempang, Galang, Batam.
Judul: Back Home
Artis: Apesaw
Tautan: https://business.facebook.com/sound/collection/?sound_collection_tab=sound_tracks&asset_id=1213012779422224&reference=artist_attr
Kumpulan video menarik, unik, viral, hiburan, dunia selebriti, gaya hidup, sport dan peristiwa terkini untuk Anda.
#TribunPontianakAwards2023 #KalbarMajuMenembusBatas
#KalbarMenembusBatas #TribunPontianakAwards #TribunPontianak15
Simak berita selengkapnya di http://pontianak.tribunnews.com/
Simak Video Viral lainnya https://www.youtube.com/c/TribunSingkawang1
Follow us:
Instagram: https://www.instagram.com/tribunpontianak/
Facebook: https://www.facebook.com/TribunPontianakInteraktif/
Twitter: https://twitter.com/tribunpontianak
TikTok: tiktok.com/@tribunpontianak
Terima Kasih Telah Subscribe, Like, dan comment konten-konten menarik dari Kami.