🔴 Sudah Dua Pekan Tiga Desa di Jelai Hulu Ketapang Masih Terendam Banjir, Akses Jalan Terputus
Sudah dua pekan, tiga desa di Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat masih terendam banjir, Jumat 21 Oktober 2022.
Saat dihubungi, Camat Jelai Hulu Markus mengatakan, tiga desa itu yakni Desa Semantun, Biku Sarana dan Desa Asam Jelai.
Walaupun banjir berangsur surut, namun ketinggian air di tiga desa tersebut sekitar satu hingga dua meter.
"Banjir yang paling parah di Desa Asam Jelai, ketinggian air tadi pagi masih satu sampai dua meter. Rata-rata warga sampai saat ini masih mengungsi," kata Markus, Jumat 21 Oktober 2022 siang.
Markus mengungkapkan, akibat banjir membuat akses jalan darat pun terputus. Akibatnya, bantuan sulit mencapai lokasi.
Dari informasi yang ia dapat, kata Markus, warga saat ini sangat membutuhkan gas LPG untuk memasak.
"Saat ini yang paling dibutuhkan warga adalah gas LPG," ujarnya.
Selain membutuhkan kebutuhan pokok, banjir juga membuat banyak warga mulai menderita penyakit. Diantaranya penyakit kulit dan sesak napas.
"Bantuan sembako sudah ada yang masuk, baik dari pemerintah maupun dari perusahaan swasta. Begitu pula dengan bantuan kesehatan dan obat-obatan sudah ada dari Pemda dan perusahaan," tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Desa Asam Jelai Kecamatan Jelai Hulu Joni mengaku, banjir sudah merendam desanya sejak dua pekan lalu.
Bahkan desanya menjadi satu diantara desa yang terdampak paling parah.
"Ketinggian air di badan jalan sempat 5 sampai 6 meter. Di halaman rumah 4 sampai 5 meter, dan di dalam rumah ada yang sampai 4,5 meter," kata Joni, Kamis 20 Oktober 2022 malam.
Akibat banjir, terdapat 197 rumah terendam dan sedikitnya 254 kepala keluarga atau 826 jiwa terdampak.
Bahkan sampai saat ini desanya pun lumpuh dan masyarakat tidak bisa beraktivitas.
"Masyarakat Asam Jelai lumpuh total. Kerugian masyarakat cukup banyak," jelasnya.
Ia pun mengungkapkan, sebagian warganya masih bertahan di tenda-tenda pengungsian yang dibangun di daerah perbukitan.
Sedangkan warga yang memiliki rumah dua tingkat, masih memilih bertahan di rumahnya.
"Saat ini banjir sudah tidak separah beberapa hari yang lalu. Tapi masih saja ketinggian air di atas 1 meter. Untuk listrik sudah mati total sejak beberapa hari lalu," ungkapnya.
Diakuinya, kalau warganya sangat membutuhkan bantuan, baik untuk kebutuhan makanan sehari-hari, maupun bantuan alat transportasi untuk evakuasi.
Selain kebutuhan sembako, warga juga membutuhkan peralatan untuk memasak, seperti gas elpiji.
Lantaran kendala yang dihadapi warga saat ini yakni sulitnya mendapatkan gas elpiji untuk memasak, keterbatasan ketersediaan sembako dikarenakan toko tutup karena barang-barang terendam banjir.
Untuk itu, ia berharap banjir segera surut dan masyarakat bisa kembali ke rumah masing-masing dan menjalankan aktivitas seperti biasa.
"Bantuan banyak, tapi tidak bisa sampai ke Desa Asam Jelai semuanya, karena akses darat masih terendam. Satu-satunya akses adalah melewati sungai. Warga sudah mulai kekeurangan sembako dan lain-lain," pungkasnya.
#banjir #jelaihulu #ketapang #banjirketapang #banjirjelaihulu #banjirkalbar #korbanbanjir
Simak berita selengkapnya di http://pontianak.tribunnews.com/
Simak Video Viral lainnya https://www.youtube.com/c/TribunSingkawang1
Follow us:
Instagram: https://www.instagram.com/tribunpontianak/
Facebook: https://www.facebook.com/TribunPontianakInteraktif/
Twitter: https://twitter.com/tribunpontianak
TikTok: tiktok.com/@tribunpontianak
Terima Kasih Telah Subscribe, Like, dan comment konten-konten menarik dari Kami.