TNI memetakan potensi kejahatan yang bisa masuk ke Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara.
Pemetaan potensi kejahatan tersebut dilakukan di 3 provinsi penyangga IKN Nusantara.
Yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara.
Demikian hal tersebut disampaikan Kepala kelompok staf ahli Pangdam VI Mulawarman Brigjen TNI Ivancius Siagian.
Dilansir dari Kompas TV, Ivan menyampaikan hal itu dalam webinar dengan tema, IKN dan mitigasi radikalisme terorisme, yang digelar Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia.
"Sudah menjadi tugas pokok TNI untuk mengamankan pembangunan IKN, karena IKN merupakan lambang dan simbol kedaulatan negara," kata Ivan dalam webinar tersebut yang dipantau secara online di Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Sebagai Pangdam Mulawarman, Brigjen Ivancius mempunyai wilayah penugasan di tiga provinsi. Itu antara lain Kalimantan Utara (Kaltara), Kalimantan Timur (Kaltim), dan Kalimantan Selatan (Kalsel).
Namun, berdasarkan hasil pemetaannya, wilayah Kaltara merupakan salah satu wilayah rawan akan aksi radikalisme dan terorisme. Hal tersebut seiring dengan hasil survei BNPT.
Menurutnya, wilayah Kaltara menjadi lima besar lokasi rawan radikalisme karena merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dan memiliki akses besar dari dan ke luar negeri.
"Potensi transnational crime seperti penyeludupan.