Israel mendapat kecaman dari seluruh dunia setelah menembaki warga Palestina yang sedang berusaha memperoleh bantuan makanan, Kamis (29/2/2024).
Diketahui dalam penembakan ini, 112 orang tewas dan lebih dari 750 lainnya terluka.
Kementerian Luar Negeri Prancis menyebut, tindakan Israel yang menembaki warga saat mencari makan tidak dapat dibenarkan.
Bahkan, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengeluarkan kecaman paling keras atas pembunuhan tersebut.
"Kemarahan mendalam atas gambar-gambar yang berasal dari Gaza di mana warga sipil menjadi sasaran tentara Israel," tulis Macron di X, dikutip dari Al Arabiya, Jumat (1/3/2024).
Kementerian Luar Negeri Spanyol dan Italia juga sepakat bahwa tindakan Israel di Gaza tidak dapat diterima.
Kedua negara pun mendesak dilakukan gencatan senjata demi terwujudnya perdamaian.
Sementara Sekjen PBB Antonio Gutteres mengaku terkejut ketika mengetahui banyaknya korban jiwa atas penembakan Israel.
Padahal mereka yang menjadi sasaran adalah warga yang kelaparan.
Senada dengan PBB, Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borell juga merasa ngeri setelah mendengar berita tersebut.
Ia menegaskan pembantaian terhadap warga sipil Gaza tidak dapat dibenarkan.
"Saya ngeri dengan berita mengenai pembantaian lagi di kalangan warga sipil di Gaza yang sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan," kata Borell di X.
Sementara negara di kawasan Timur Tengah, seperti Turki, Qatar, hingga Arab Saudi juga mengutuk keras tindakan Israel.