Viral di media sosial masyarakat Desa Pulau Tengah, Kecamatan Jangkat, Merangin, Jambi, heboh dengan kemunculan fenomena langka hujan es. Hujan es terjadi Rabu 15 September 2021 sekitar pukul 12.30 WIB.
Hujan es disertai angin kencang ini merusak puluhan atap rumah warga, merobohkan gapura, dan satu unit rumah warga.
Lalu sekitar 3-7 hektar tanaman cabai dan kentang milik petani rusak, kemungkinan besar mengakibatkan gagal panen.
"Rumah warga rusak. Petani cabai dan kentang bisa gagal panen," kata Kepala Desa Pulau Tengah Sasta M Jaya melalui pesan singkat, Kamis 16 September 2021. Ia mengatakan, kejadian hujan es disertai angin kencang menarik perhatian warga.
Kepala Stasiun Meteorologi Depati Parbo Kerinci Kurnia Ningsih mengatakan, fenomena hujan es merupakan hal wajar. Dia meminta masyarakat untuk tidak khawatir.
Pasalnya, hujan es ini bersifat lokal dan tidak berbahaya, tetapi termasuk cuaca ekstrem. Ukuran paling maksimal 5 milimeter.
Jika disertai angin dan petir, hujan ini bisa berbahaya karena dapat merusak. Ia menjelaskan, hujan es diakibatkan oleh adanya pertumbuhan awan cumulonimbus dengan suhu puncak awan yang sangat tinggi mencapai minus 60 derajat celsius.
Hujan es bersifat lokal dan umumnya terjadi pada peralihan musim dari musim kemarau ke musim hujan. Tidak hanya dipengaruhi anomali permukaan laut, tetapi dipengaruhi topografi suatu wilayah.