Jefry Menyesalkan E-Parking Tak Kunjung Diterapkan
1TRIBUNBATAM.id, BATAM - Anggota Komisi III DPRD Kota Batam, Jefry Simanjuntak akhirnya angkat bicara perihal rencana penerapan sistem e-parking di Kota Batam. Hingga saat ini penerapan sistem e-parking tak kunjung diterapkan.
Padahal rencananya diberlakukan sejak awal Januari 2019 lalu. Sampai saat ini masih sekedar wacana dan belum ada realisasinya. Padahal penerapan e-parking ini bertujuan mendongkrak PAD dari sisi perparkiran yang selama ini banyak terjadi kebocoran.
"Sedangkan laporan triwulan Dishub terhadap kinerja APBD 2019 belum ada. Apalagi mengenai e-parking. Kalau diundang Komisi III DPRD Batam, tak pernah hadir. Sehingga kami tak mengetahui apa kendalanya sampai belum bisa diberlakukan e-parking yang harusnya diimplementasikan sejak awal tahun ini," ujar Jefry di Kantor DPRD Kota Batam, Rabu (10/7/2019).
Begitu juga rapat dengar pendapat (RDP), kata Jefry, Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam juga enggan menghadirinya. Padahal RDP itu untuk menjelaskan dan mencari akar permasalahan suatu laporan.
"Komisi 3 memang sangat menyesalkan sikap Dishub Batam yang kami anggap sangat melelahkan. Padahal Wali Kota Batam menegaskan target PAD tahun ini tak tercapai," tuturnya.
Ia melanjutkan harusnya dengan penerapan e-parking, mampu meningkatkan PAD kota Batam. Tak terealisasinya penerapan e-parking sampai saat ini, Jefri meminta ketegasan Wali Kota Batam untuk mengevaluasi kembali kinerja Kadishub Batam.
"Wali Kota Batam harus berani mengambil sikap tegas ke para pimpinan OPD nya. Apabila tak mampu merealisasikan programnya, kalau perlu ganti kadisnya dengan orang yang sanggup, mau dan mampu menjalankan program Wali Kota Batam," katanya.
Ditanya berapa biaya untuk melatih para jukir yang nantinya akan diturunkan ke lapangan menjalankan program e-parking, Jefri menegaskan, hal tersebut tak pernah dibicarakan ataupun dilaporkan ke Komisi III DPRD Batam.
Sebelumnya ujicoba sekaligus penerapan e-parking Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batam batal dilaksanakan Desember 2018. Padahal direncanakan penerapan e-parking ini mulai diterapkan awal 2019 ini.
"Belum diterapkan, soalnya masih banyak teknis yang harus disiapkan, dievaluasi dan disempurnakan. Selain itu masih ada juga beberapa juru parkir yang masih belum menguasai teknis pengoperasian e-parking nantinya meski sudah mendapatkan pelatihan khusus," ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) parkir Dishub Batam, Alexander Banik.
Diakuinya kendala lain sistem e-parking batal diterapkan di awal tahun, pasalnya ujicoba e-parking, belum mendapat persetujuan dari Wali Kota Batam. Saat ini Wali kota Batam, Muhammad Rudi juga lagi fokus mengerjakan pekerjaan yang lebih prioritas, seperti pembangunan infrastruktur.
Selain itu, lanjut Alex, proses penerapan ini masih harus ada turunan-turunan lagi setelah MoU, yakni berupa perjanjian kerjasama yang belum dilaksanakan. Kapan pastinya. Alexander belum bisa memastikan tanggal dan bulannya.
"Kami persiapkan semuanya agar sempurna. Kalau nantinya sudah tak ada kendala kan lebih enak menjalankannya," ujarnya.
Sementara itu apabila uji coba e-parking dipaksakan sesegera mungkin, padahal masih ada beberapa peralatan ataupun sistem yang harus disempurnakan terlebih dahulu. Ditakutkan akan mempersulit kesiapan ujicoba di lapangan.
Sejauh ini, untuk aplikasi e-parking sendiri, sudah bisa diunduh masyarakat menggunakan ponsel pintar. Baik yang android dan IOS.
Sebelumnya proses uji coba penerapan e-parking di Batam, Dishub Batam yang bekerjasama dengan operator seluler nasional, Telkomsel sudah mempersiapkan segala perangkat pendukungnya seperti ponsel pintar atau android khusus untuk seratus jukir e-parking serta aplikasi e-parking nya.
"Terkait ujicoba e-parking nantinya, kami turunkan jukir sebanyak seratus orang yang akan kami tempatkan di seratus titik yang terbagi dua, yakni di kawasan pertokoan Nagoya dan kawasan perkantoran di Batam Kota," katanya. (tribunbatam.id/ Roma Uly Sianturi)