Mengenang Pulau Sebaik dari luas 70 hektar Kini tersisa Karang
Pagi ini Tribun Batam diajak berkiling menggunakan kapal perang jenis klas patroli KRI Torani 860, Kamis (25/7).
Berangkat dari Pelabuhan Batuampar, Komandan KRI Torani 860, Mayor Agus Daryono menjelaskan rute pelayaran yang dilalui serta sesekali menunjukkan nama Pulau yang dilewati.
Saat sampai di Perairan Moro, Kabupaten Karimun Agus menjelaskan dulunya di samping Pulau Pandan terdapat Pulau Sebaik. Karena aktivitas penambangan pasir yang terus dilakukan mengakibatkan pulau tersebut sudah tenggelam.
"Saat air pasang pulau sebaik terlihat seperti karang dari jauh" Ujar Agus
Pulau Sebaik yang memiliki luas 70 hektar tersebut sudah tidak dapat dilihat mulai tahun 2007. Aktivitas penambangan pasir darat yang dilakukan PT SCR sejak tahun 2003 tersebut mengakibatkan hilangnya Pulau Sebaik.
Tidak jauh dari Pulau Sebaik, sisa aktivitas penambangan pasir juga terlihat di Pulau Citlim, Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun. Meski memiliki izin penambangan pasir darat yang dikeluarkan Gubernur Kepri, aktivitas penambangan ini terhenti saat KRI Torani memeriksa izin pelayaran untuk mengangkut pasir darat menuju Batam.
Disekitar Pulau Citlim sendiri terdapat 20 perusahaan yang melakukan aktivitas penambangan pasir darat. Mereka semuanya rata-rata memiliki izin tambang yang dikeluarkan Gubernur Kepri.
Dikeluarkannya Surat penghentian sementara operasional produksi Nomor 540/221/PM/ESDM/VI/2019 oleh Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral Provinsi Kepulauan Riau pada tanggal, Rabu (17 Juli 2019) mengakibatkan aktivitas tambang pasir darat terhenti.
"Ada satu perusahaan (PT Asa Tata Mavdika) yang masih membandal dan telah kita tindak," kata Agus, Kamis (25/7).
Menurut Agus kasus penyelundupan pasir menuju Singapura dari kawasan Perairan Kepri ini diakuinya sudah minim. Hal ini sejak diterbitkannya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 02/M-DAG/PER/1/2007 tentang Larangan Ekspor Pasir, Tanah dan Top Soil yang berlaku per 6 Februari 2007.
"Terbitnya pelarangan tersebut murni karena berdampak pada kerusakan lingkungan," tutupnya