Puncak Ibadah Yang Dicintai ALLAH | Khazanah 24 Maret 2018

Subscribers:
282,000
Published on ● Video Link: https://www.youtube.com/watch?v=xS9xnjI1Y9k



Duration: 14:37
2,612 views
43


Amalan-Amalan Yang Paling Dicintai Allah

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, ashalatu wassalamu ‘ala asyrafil anbiya wal mursalin, Nabiyyina Muhammadin wa alihi wa shahbihi wa man tabi’ahum bi ihsanin ila yaumiddin. Wa asyhadu an laa ilaaha illallahu la syarikalah wa asyhadu anna muhammadan rasulullah. Amma ba’du.

Pembaca yang budiman, dahulu di zaman Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ada seorang laki-laki yang datang kepada Rasulullah. Lalu ia bertanya: wahai Rasulullah, siapa orang yang paling dicintai oleh Allah? Dan apa amalan yang paling dicintai oleh Allah? Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

“manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling bermanfaat untuk manusia. Dan amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah kegembiraan yang engkau masukan ke hati seorang mukmin, atau engkau hilangkan salah satu kesusahannya, atau engkau membayarkan hutangnya, atau engkau hilangkan kelaparannya. Dan aku berjalan bersama saudaraku untuk memenuhi kebutuhannya itu lebih aku cintai daripada ber-i’tikaf di masjid Nabawi selama sebulan lamanya. Dan siapa yang menahan marahnya maka Allah akan tutupi auratnya. Barangsiapa yang menahan marahnya padahal ia bisa menumpahkannya, maka Allah akan penuhi hatinya dengan keridhaan di hari kiamat. Dan barangsiapa berjalan bersama saudaranya sampai ia memenuhi kebutuhannya, maka Allah akan mengokohkan kedua kakinya di hari ketika banyak kaki-kaki terpeleset ke api neraka” (HR. Ath Thabrani 6/139, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 2/575).

Jadilah orang yang bermanfaat

Subhanallah… di sini Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ditanya siapa orang yang paling dicintai oleh Allah, ternyata ia adalah orang yang paling bermanfaat untuk manusia. Ini menunjukkan kepada kita bahwa Islam mengajarkan agar kita gemar memberikan manfaat kepada orang lain. Bukan sebaliknya, yaitu menjadikan agar bagaimana orang lain bermanfaat buat kita. Tapi yang hendaknya kita pikirkan adalah bagaimana agar kita bisa memberikan manfaat untuk orang lain. Oleh karena itulah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “tangan di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah” (HR. Bukhari 1429, Muslim 1033).

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menganjurkan kepada umatnya agar memiliki jiwa yang gemar memberi manfaat dan tidak bersandar kepada orang lain. Oleh karena itu juga Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “bersemangatlah kalian kepada apa yang bermanfaat bagi kalian, mintalah pertolongan Allah dan jangan malas” (HR. Bukhari 3591, Muslim 2664). Seorang mukmin selalu memikirkan bagaimana agar hidupnya bermanfaat.

Orang yang punya kelebihan harta, ia berpikir bagaimana memberi manfaat dengan harta saya. Siapa yang memiliki kelebihan ilmu, ia berpikir bagaimana ilmunya bisa memberi manfaat kepada manusia. Siapa yang memiliki tenaga ia berpikir bagaimana agar tenaganya bisa bermanfaat kepada manusia. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “engkau membantu seseorang menaikan barang ke atas kendaraannya, itu adalah sedekah” (HR. Muslim, 1009). Demikianlah Islam menganjurkan umatnya agar menjadi orang yang bermanfaat.

Senangkan hati saudaramu

Lalu dalam hadits di atas, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah kegembiraan yang engkau masukan ke hati saudaramu”.

Subhaanallah… ketika seseorang melihat saudaranya sedang bersedih hati hendaknya ia berusaha gembirakan hatinya. Atau ia melihat temannya sedang sakit, hendaknya ia hibur hatinya agar bisa semakin sabar dengan sakitnya tersebut. Itu amalan yang besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dalam riwayat At Tirmidzi juga Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “barangsiapa yang menghilangkan salah satu kesulitan seorang mukmin maka Allah kelak akan hilangkan salah satu kesulitannya pada hari kiamat”. Siapa di antara kita yang tidak ingin dihilangkan kesulitannya di hari kiamat? Karena kesulitan di hari kiamat lebih dahsyat dan lebih keras. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Manusia berkata: “Kapankah hari kiamat itu (terjadi)?” Maka apabila mata terbelalak (ketakutan), dan apabila bulan telah hilang cahayanya, dan matahari dan bulan dikumpulkan, pada hari itu manusia berkata: “Ke manakah tempat melarikan diri?” Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung!”(QS. Al Qiyamah: 7-11).

Ia juga berfirman (yang artinya), “Apabila datang suara yang memekakkan pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya” (QS. Abasa: 33-37).

https://muslim.or.id/27498-amalan-amalan-yang-paling-dicintai-allah.html







Tags:
Khazanah
Khazanah 24 Maret 2018
Puncak Ibadah Yang Dicintai ALLAH