Warga Kabupaten Sambas, Sapuad menjadi satu di antara korban longsor tambang emas di Kinande, Kecamatan Lembah Bawang, Kalimantan Barat.
Longsor yang terjadi pada Kamis 15 September 2022 malam itu membuat kaki kanannya mengalami luka.
Kepada Tribun Pontianak, Sapuad menceritakan, dia bersama sekitar 60 penambang emas tradisional lainnya, memang memulai kerja pada malam hari.
Mereka memulai aktivitas setelah pekerja tambang dari pemilik lahan pulang.
Lokasi tambang sendiri adalah bukit yang tanahnya dikeruk.
"Saya baru mulai bekerja, ketika sejumlah pekerja dari pemilik lokasi sudah mulai pulang. Kami pendulang emas biasa, dengan alat seadanya," ceritanya, Sabtu 17 September 2022.
Menurut Sapuad, sore sebelum kejadian, cuaca memang hujan.
Sekitar pukul 17.00 WIB hujan reda.
Para penambang emas tradisional kemudian mempersiapkan diri menuju lokasi tambang yang berjarak sekitar 200 meter dari pondok mereka menginap selama bekerja.
Tak seperti biasanya, pada malam itu, Sapuad dan penambang emas menyaksikan kilauan emas di tanah bekas kerukan pekerja pemilik lahan.
"Malam itu memang tampak emasnya. Bukan hanya saya yang menyadari," cerita Sapuad.
"Beberapa teman lain juga melihat. Pada hari itu tidak seperti biasa. Tampak lebih banyak," jelasnya.
Sekitar pukul 20.00 WIB, saat penambang fokus bekerja, tiba-tiba tanah bukit di atas mereka menambang runtuh.