Mirip di Jepang, Selokan di Koja yang Kotor dan Penuh Sampah Ini Disulap Jadi Habitat Ikan Air Tawar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Siapa sangka selokan di Ibukota DKI Jakarta nyatanya bisa dijadikan tempat ikan-ikan berkembang biak?
Tak melulu dipenuhi sampah, nyatanya, ada salah satu selokan di wilayah Jakarta Utara yang kondisinya menyerupai selokan-selokan di Jepang.
Selokan itu berada di Jalan Lorong 103, RT 009 RW 02 Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Pada selokan sepanjang sekira 100 meter di jalan tersebut, ikan-ikan air tawar dapat berenang ke sana ke mari selayaknya di Negeri Sakura.
Menurut Fauzi (39), warga sekaligus pemilik kios telepon selular di Jalan Lorong 103, keberadaan selokan tersebut sebenarnya sudah bertahun-tahun yang lalu.
Namun, inovasi untuk menjadikannya sebagai tempat memelihara ikan air tawar muncul setelah warga dan pemilik kios-kios di jalan tersebut tergugah untuk menjaga lingkungan.
Fauzi menuturkan, selokan tersebut awalnya sama seperti selokan-selokan lainnya di Jakarta yang kondisinya kotor dan penuh sampah.
Ketika ada kesadaran untuk membersihkan saluran air tersebut, Fauzi dan warga setempat akhirnya putar otak supaya tak ada lagi orang yang buang sampah sembarangan.
Alhasil, ditebar lah bibit-bibit ikan air tawar supaya bisa berkembang biak di selokan tersebut.
"Awalnya untuk menjaga lingkungan aja, supaya bersih. Karena awalnya gotnya kurang bagus, jadi sengaja kita taruh ikan," kata Fauzi, Selasa (23/2/2021).
"Supaya orang segan buang sampah sembarangan karena ada ikannya. Airnya juga lumayan bersih kan sekarang," kata dia.
Warna-warni Ikan Air Tawar
Pengamatan TribunJakarta.com, selokan yang lebarnya hanya sekitar 50 sentimeter itu dipenuhi ikan-ikan air tawar yang berenang dengan lincahnya.
Ikan-ikan yang ada di dalam selokan tersebut pun beragam dengan berbagai ukuran.
Ada ikan koi bercorak putih dan merah. Tampak pula ikan nila hitam yang pandai berkamuflase berenang beriringan dengan ikan nila merah.
Sejumlah mujair dan patin juga tampak saling bergeliat di bawah permukaan air selokan yang memang cenderung bening tersebut.
"Di sini kebanyakan ikan yang tahan terhadap air tawar ya, nila merah, nila hitam, terus patin, terus juga mujair, terus koi, beberapa ikan hias juga," jelas Fauzi.
Fauzi menuturkan, ikan-ikan tersebut awalnya berupa anakan atau bibit-bibit hasil patungan warga setempat.
Secara sukarela, warga membeli bibit ikan untuk kemudian ditebar di selokan tersebut.
Bibit-bibit ikan tersebut tentunya disebar setelah warga kerja bakti membersihkan sampah dan lumpur dari selokan itu.
"Ada yang naro 10, ada yang naro 30 ekor kecil-kecil, terus kemudian sama RT dikoordinasi, kolekan, Rp 20 ribu atau Rp 30 ribu tiap toko, terus kita beli anakan banyak, terus kita taruh," kata Fauzi.
Sering Dicuri Anak-anak yang Melintas
Jika diperkirakan, jumlah ikan yang awalnya ditebar di selokan tersebut sudah mencapai ribuan.
Namun demikian, beberapa waktu belakangan jumlah ikan menyusut lantaran sering hilang.
Fauzi mengatakan, tak sedikit ikan yang lolos ke saluran air lain yang terhubung dengan selokan tersebut.
Banyak juga ikan-ikan yang diambil anak-anak ketika kebetulan mereka melewati selokan tersebut.
"Hitungannya sudah banyak sudah ratusan sampai ribuan. Sekarang tinggal segini (ratusan), karena mungkin banyak yang lolos, banyak yang hilang juga diambil anak-anak," ucap Fauzi.
Untuk itu, Fauzi dan warga setempat memutuskan mengambil langkah antisipasi supaya ikan-ikan di selokan itu tak lagi dicuri.
Setiap hari, mulai pagi hingga malam hari, sembari menjaga toko, Fauzi dan teman-temannya warga setempat selalu memantau apabila ada orang yang dicurigai akan mengambil ikan.
"Ini jadi tanggung jawab kita bersama sih, jadi setiap warga mengawasi aja. Mungkin kalo ada anak-anak yang bawa serokan kita halau supaya pergi dan tahu kalo ikan ini ikan peliharaan," katanya.
"Awalnya sih banyak yang pengen ambil, tapi setelah sekian lama baru pada tahu bahwa di situ tuh ikan peliharaan, hanya boleh lihat dan kasih makan, nggak boleh diambil," ucap dia.