Pendarahan Otak, Bisakah Terjadi pada Anak❓
Pendarahan otak yang dialami Tukul Arwana bergejala awal hanya pusing kepala kemudian lemas.
Pendarahan otak dinilai sebagai momok seram yang menghantui dewasa, terutama bagi mereka yang sudah berusia di atas 40 tahun.
Padahal pendarahan otak tak hanya mengenal usia matang saja. Pendarahan otak pun bisa mengenai anak-anak, bahkan mereka yang masih dalam usia balita.
Bahkan di anak-anak, pendarahan bisa terjadi dengan efek sisa sama parahnya.
Terutama jika pendarahan otak pada anak terjadi di usia anak tengah maksimal dalam bertumbuh dan berkembang, misalnya di usia bawah lima tahun.
Pendarahan otak pada anak bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu pendarahan karena trauma dan pendarahan karena non trauma.
"Pendarahan karena trauma bisa karena kecelakaan dan kepala cedera, atau multiple injury yang membuat kepala terbentur dan kemudian mengalami pendarahan," papar dr. K.S Denta, Msc, Sp.A.
Sedangkan pendarahan karena non trauma atau disebut pula pendarahan spontan, bisa terjadi karena banyak hal. Bisa karena anak memiliki kelainan dalam pembuluh darah di otaknya, atau anak memiliki kelainan hematologi atau kelainan darah.
"Kelainan dalam darah ini misalnya adanya trombositopenia atau kekurangan trombosit. Karena trombosit kurang, maka tubuh jadi lebih gampang berdarah," ujar spesialis anak ini.
Simak berita selengkapnya di https://www.kompas.com/tren/read/2021/09/24/101000265/pendarahan-otak-bisakah-terjadi-pada-anak-
Simak Video Viral lainnya https://pontianak.tribunnews.com/topic/berita-video
#kesehatan #pendarahanotak #tribunpontianak
Follow us on instagram: https://www.instagram.com/tribunpontianak/
Facebook: https://www.facebook.com/TribunPontianakInteraktif/
Silakan Subscribe, Like, dan Comment