Pilot Heli Rekrutan Jenderal Prabowo, Kini Jadi Kolektor "Mbahnya Hp" Eropa
MAYOR Corps Penerbangan (CPN) Supriadi (44), bukan tentara biasa.
Dia infantari, jadi anggota komando pasukan khusus, kemudian jadi pilot heli, dan 15 tahun terakhir, justru jadi kolektor sekitar 64 telepon genggam asal Eropa.
Koleksinya, mulai hape 10 gram sebesar korek api, hingga generasi pertama telepon mobile seberat, 11 kg, dia punya.
‘Hape ini, kira-kira seberat Geisang (putra sulungnya, berusia 2,1 tahun), atau lebuh ringan sedikit dari AN-PRC -7 (alat komunikasi pasukan infanteri),” ujar ujar Supriadi, kepada Tribun, di asrama Penerbad Kembang Arum, Semarang, Jateng, Minggu (22/9/2019).
Telepon mobil seberat 11 kg itu adalah seri Erricson Hotline NMT 450, produksi tahun 1983.
Kalau ketemu atau kumpul sama jadulers hape di Semarang, mereka bilang saya ini koleksi Mbahnya Hape," Mbahnya hape yang dia maksud adalah em
Sang mayor memiliki 3 seri
Mobile radio ini. Di dekade dekade 1980 hingga awal 1990-an, banyak digunakan patroli polisi, supir taksi, dan eksekutif perusahaan. "Saya beli dulu, aktif sekitar Rp900 ribu, tahun 2000, di Jakarta."
Di Indonesia, di akhir 1990-an, produk ini banyak diinstal di mobil menteri, konglomerat, direktur perusahaan besar.
Keempat "mbah hape" miliknya berbasis uhv radio. Keempatnya juga masih ON. Hanya saja tak lagi aktif. "Powernya 12 volt. Ini hanya bisa dipakai sesama Erricson. Lagian BTSnya tak ada lagi," ujar pilot yang dekade 1990 hingga awal 2000-an ikut operasi militer di Papua.
Bentuk mbahnya hape ini laiknya fix phone, yang ada di rumah atau perkantoran.
Bedanya, alat telekomunikasi bergerak pertama, ini bisa ditenteng ke mana-mana. "Saya pernah buatkan bracket di motor CB125, dan selalu jadi perhatian," ujar perwira penerbang pecinta motor dan mobil jadul ini.
Salah satu koleksi uniknya juga adalah telepon Motorola Intenational 2200.
Selain mbahnya hape merek Erricson, dia juga memelihara "Mbahnya Nokia,"; Nokia City Man 900. Telepon berbasis jaringan NMT atau "senior" CDMA dan GSM ini diproduksi di Finlandia, tahun 1987.
Beratnya, kurang 40 gram, 1 kg. Berat rerata 100 hingga 160 gram, atau 7 kali lipat.
Dengan dimensi 183 x 43 x 79 mm, Nokia CityMan ini, terbilang menakjubkan di dekade 1980-an.
Di Rusia, Eropa ponsel ini dikenal dengan Nokia Gorba. Tahun 1987 president Uni Sovie, Mikhail Gorbachev menggunakannya saat konferensi pers di Moscow, October 1987, dipuncak perang dingin dengan Presiden Amerika, Ronald Reagen.
Selain Erricson Hotline NMT 450, sang mayor juga memiliki 3 smartphone merek Siemens, era 1990-an.
Di bufet koleksinya ada empat unit GSM Erricson R-90 sirip Hiu, dipelihara.
Untuk koleksi telepon mobik
Perangkat telepon mobile Erricson, generasi pertama buatan 1980-an, namun untuk pemakaian komunikasi reguler nya, dia memakai smartphone Sonim XP-7, berbasis Android Jelly Bean, 2015.
"Saya tak pernah pakai BlackBerry, iPhone, atau Android merek pasaran. Sonim bikin saya lebih percaya diri, dan langka." ujarnya.
Jadi Kolektor hape ini awalnya kebutuhan komunikasi. Tapi karena eman (sayang) barangnya dibuang, dan ada teman yang tawari, akhirnya dikumpul."
Hampir 75% hapenya masih aktif. Ada kemasan, dokumen spesifikasi, petunjuk pemakaian dan pemeliharaan.
Untuk pemeliharaan, semua baterai dia lepas dari unit.
Saban 2 bulan, sekali dia nyalakan lalu cek jaringan.
"Di hape ini semua nomor saya simpan, lalu kontak. Kira-kira mirip Ground Run lah kalau istilah aviationnya. Dipanasin, lalu cek keaktifan semua."
Pilot heli Bell 412 dengan jam terbang sekitar 1.520 jam ini, mengaku akan mewariskan koleksinya kepada putra sulungnya, Geisan "Iccang" (2,5 tahun) dan si bungsu; Zikri (6 bulan).
"saya hanya ingin beritahu orang Erricson, bahwa ada anak Indramayu yang simpan produk mereka di asrama tentara penerbang. Aman dan terpelihara." ujarnya.
Kopassus Rekrutan Prabowo
Dua puluh tiga tahun lalu, Supriadi adalah bintara infanteri regular dari teritori militer Siliwangi, Jawa Barat.
Kini, setelah dua dekade mengabdi sebagai perwira maintenance test pilot di Bengkel Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Bengpus Penerbad) TNI di Semarang.
Setelah direkrut jadi anggota pasukan khusus TNI, Kopassus, 1996, pria kelahiran Indramayu, ini pun jadi pilot helikopter khusus Kopassus.
"Kita ini rekrutan khusus Pak Jenderal Prabowo, untuk pilot heli Bell, tapi setelah Reformasi, aktif di Penerbad."
Setelag pendidikan dasar tahun, dia ikut sekolah pendidikan calon perwira (Secapa) AD di Lembang, Bandung tahun 1996.
Lalu 1998, ikut Diksar penerbang Pilot -- 1998, dan masuk ke satuan Penerbad Semerang 1999.
Tahun 2011 dia bergabung di Markas Pusat (Mapus) Penerbad, Gunung Sahari, Jakarta.