Pedagang Daging Mogok Jualan, Aktivitas RPH Kota Bekasi Lumpuh
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI UTARA - Mogok jualan yang dilakukan pedagang daging sapi mengakibatkan aktivitas di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Bekasi lumpuh, Rabu (20/1/2021).
Pantauan TribunJakarta.com, suasana RPH Kota Bekasi yang beralamat di Jalan Perjuangan, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara tampak sepi.
Hanya ada sejumlah petugas yang berjaga di RPH, area pemotongan hewan juga tampak bersih, tidak ada sisa-sisa bekas proses penyembelihan.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) RPH Kota Bekasi M. Subarkah mengatakan, aktivitas di tempatnya lumpuh sejak semalam lantaran tidak ada permintaan pemotongan hewan.
"Sejak semalam kita sudah enggak ada kegiatan, tapi hari ini kita hanya stand by saja menunggu permintaan pemotongan dari bos atau pedagang daging," kata Subarkah.
Dia menjelaskan, aktivitas pemotongan di RPH biasanya berlangsung di malam hari. Puluhan hewan disembelih untuk pagi harinya didistribusikan ke pasa-pasar.
"Kalau kondisi normalnya kita bisa 18 sampai 20 ekor sapi disembelih, tergantung permintaan dari pasar, kita biasa kirim ke Pasar Baru, Pasar Kranji, bahkan sampai ke Pasar Tambun," jelasnya.
Pihak RPH kata dia, melakukan kegiatan sesuai permintaan pedagang. Berhentinya aktivitas sudah diketahui setelah informasi dari pengusaha daging sapi yang sepakat mogok jualan.
"Per hari ini memang tidak ada permintaan pemotongan, artinya pedagang semua kompak untuk mogok," ucapnya.
Pangkal masalah mogok jualan ini kata dia, disinyalir adanya kenaikan harga daging sapi di tingkat pengusaha jagal.
Pengusaha jagal yang menggunakan RPH untuk melakukan pemotongan menjual harga daging dalam bentuk karkas Rp96.000 per kilogram.
Satuan karkas ini lanjut dia, digunakan pengusaha untuk menjual daging ke pedagang eceran di pasar-pasar tradisional.
Daging sapi karkas belum berupa daging utuh, masih terdapat tulang, tetelan dan sebagai yang harus dipisahkan pedagang untuk dijual ke pembeli.
"Waktu normal itu biasanya Rp84.000 hingg Rp86.000 . Tapi sebelum natal itu ada kenaikan dikit. Terakhir harga Rp95.000 hingga Rp96.000 perkilo karkas ya bukan daging," terang dia.
Jika harga karkas berada di harga normal, pedagang masih dapat untung dengan menjual daging sapi per kilogram Rp120.000 di pasaran.
Namun dengan harga karkas yang saat ini berada di angka Rp96.000 per kilogram, penjual baru bisa dapat untung jika menjual harga daging di kisaran Rp127.000 hingga Rp140.000 per kilogram.
"Karena kan gini, yang namanya karkas itu ada sebagian tulang. Mungkin perhitungan pedagang itu bisa," paparnya.