Pangdam Jaya Memantau Vaksinasi Covid-19 di RSD Wisma Atlet Kemayoran
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, KEMAYORAN - Mayjen TNI Dudung Abdurachman Panglima Daerah Komando Militer Jaya/Jayakarta (Pangdam Jaya) TNI AD mendatangi Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Rabu (20/1/2021).
Dudung, sapaannya, tampak didampingi jajaran Kodam Jaya mengenakan seragam lengkap sertas menggunakan masker.
Dudung mengatakan, tujuan kunjungannya ini guna memantau kegiatan vaksinasi pertama di RSD Wisma Atlet Kemayoran.
"Kegiatan hari ini mengecek tentang realisasi pelaksanaan vaksinasi (Covid-19)," kata Dudung, kepada awak media, di lokasi.
"Vaksinasi ini dikhususkan untuk tenaga kesehatan," lanjutnya.
Dia melanjutkan, vaksinasi Covid-19 di sana berlangsung pada pukul 09.00 WIB hingga 13.00 WIB.
Nantinya, kata Dudung, kegiatan tersebut akan berlanjut hingga beberapa hari ke depan.
Pelaksanaannya pun, menurut Dudung, berjalan lancar.
"Pelaksanaan berjalan lancar karena tenaga medisnya profesional. Vaksinnya juga disimpan di tempat yang sesuai prosedur di masing-masing Puskesmas," tutur Dudung.
Dia memastikan, tidak ada dampak apapun setelah para tenaga kesehatan di sana disuntik vaksin.
"Tadi saya mengecek setelah divaksin, tidak ada dampak apapun. Sehat-sehat saja dan seperti biasa," tutup Dudung.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, para tenaga kesehatan berpakaian bebas ini tampak mengenakan masker.
Mereka pun duduk di kursi yang disediakan dengan jarak sekira 1,5 meter.
Para tenaga kesehatan harus mendaftarkan dirinya lebih dulu melalui aplikasi 'Peduli Lindungi' guna mengikuti vaksinasi.
Setelah mendaftar, mereka akan ditanyakan ihwal ada keluhan atau riwayat penyakit.
Jika sehat, tahap selanjutnya langsung disuntik vaksin Covid-19.
Setelah itu, mereka diminta menunggu 30 menit guna menunggu hasil observasi dan pengumpulan data para tenaga kesehatan yang telah disuntik.
Jika tidak ada masalah, tenaga kesehatan itu dinyatakan sehat dan dapat bekerja seperti biasa.