TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Dampak kenaikan harga daging sapi tak hanya dirasakan para pedagangnya saja.
Penjual bakso yang sehari-hari selalu mengolah daging sapi juga merasakan dampaknya.
Salah seorang tukang bakso di Pasar Koja Baru, Jakarta Utara, Tini (36) mengatakan, kenaikan harga daging sapi sudah terjadi sejak sebulan yang lalu.
Dampaknya, Tini harus mengurangi daging sapi untuk olahan bakso yang akan dijual sehari-hari.
Ia memerinci, sebelum ada kenaikan harga, dirinya bisa membeli daging sapi hingga 10 kilogram sehari.
"Sekarang 5 kilogram jadi buat dua hari mas, karena pandemi juga udah gitu belanja makin mahal kan, modalnya juga kurang jadinya," kata Tini saat ditemui di Pasar Koja Baru, Rabu (20/1/2021).
Tini menuturkan, daging sapi yang biasanya ia beli dari pedagang di Pasar Koja Baru harganya sekarang mencapai Rp 120.000, dari yang biasanya Rp 100.000.
Itu pun jika ia membeli dari pedagang langganannya.
Hingga hari ini, Tini mengaku belum pernah merasakan harga daging sapi menurun.
Kekinian, Tini makin kebingungan lantaran para pedagang sapi memutuskan untuk mogok berjualan.
Malahan, Tini memilih untuk stop berjualan bakso sejenak hingga masalah harga daging sapi ini selesai.
"Besok nggak jualan paling. Libur dulu. Udah gitu kalo mau jualan harga kan naik mas, jadi kita nggak sanggup. Nggak jualan sampe ada daging, nganggur dulu," kata Tini.