Pemohon Paspor di Kantor Imigrasi Menurun 50 Persen akibat Wabah Corona
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUN-VIDEO.COM, BEKASI UTARA - Wabah virus corona yang terjadi di sejumlah negara membuat pemohon paspor di Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Bekasi mengalami penurunan sebesar 50 persen, Selasa, (17/3/2020).
Pantauan TribunJakarta.com di Kantor Imigrasi Kelas Kelas II Non TPI Bekasi, sejumlah pemohon masih nampak hadir untuk mengurus dokumen adminisrasi perjalanan tersebut.
B. Oni Armadia, Kepala Seksi Dokumen dan Izin Tinggal Keimigrasian Bekasi mengatakan, jumlah pemohon paspor menurun cukup drastis sejak wabah virus corona terjadi di beberapa negara termasuk di Indonesia.
"Terkait ada Covid-19 pemohonan paspor tentunya menurun jadi sehari kita berikan kuota 150 yang mendaftar beberapa hari ini menjadi 50 sampai 80 orang, jadi kurang lebih penurunan persentase 50 persen yang menggunakan permohonan paspor," kata Oni.
Penurunan ini lanjut Oni, sudah terjadi lebih dari satu bulan lalu, ditambah kebijakan sejumlah negara seperti Arab Saudi yang menutup kegiatan umroh akibat pandemi Covid-19.
"Sejak tanggal 3 februari sampai hari ini permohonan semakin hari semakin menurun, terkait haji dan umroh juga sangat berpengaruh terhadap pemurunan jumlah pemohon," jelas dia.
Permohanan paspor untuk perjalanan haji dan umroh memang menurut dia, paling mendominasi di Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Bekasi.
Selebihnya, permohonan paspor dilakukan untuk kebutuhan perjalanan dinas atau wisata ke negara lain.
"Tujuan negara kalau rata-rata sebagian besar untuk umroh dan haji ada juga yang wisata untuk ke Malaysia atau ke Singapura atau mungkin perjalanan dinas baik swasta maupun dari pemerintahan," paparnya.
Selain itu, kantor Imigrasi juga melakukan upaya antisipasi penyebaran virus corona dengan menyediakan hand sanitizer di beberapa titik ruangan pelayanan.
Penyediaan masker untuk pemohon dan pegawai juga disediakan terlebih untuk pegawai yang bersentuhan langsung dengan simpul-simpul pelayanan.
"Kemudian dari cleaning service kita membersihkan bagian-bagian yang sering dipegang pemohon setiap pagi siang sore, petugas yang bersentuhan langsung dengan dokumen kita berikan sarung tangan, kita juga bagikan vitamin untuk peningkatan daya tahan tubuh," jelas dia.
Selain itu, pihaknya juga bakal mewajibkan pengecekan suhu tubuh dengan menggunakan thermogun bagi setiap pemohon yang datang ke kantor imigrasi.
"Pengukur suhu juga sedang kita siapkan jadi nanti setiap pemohon yang akan masuk ke kantor imigrasi akan kita periksa," tandasnya.