TRIBUN-VIDEO.COM - Pengamat politik Ujang Komarudin mengaitkan kebijakan Penjabat (Pj) Gubernur DKi Jakarta Heru Budi Hartono yang mencopot Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Marullah Matali dengan rencana Anies Baswedan maju di Pilpres 2024.
Ia menyebut, kebijakan itu diambil guna meminimalisir suara dukungan bagi Anies Baswedan.
"Arahnya agar Anies tidak menang di Jakarta jika Anies nyapres," ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (5/12/2022).
Dengan mencopot orang-orang Anies di posisi strategis, maka diharapkan satu per satu warisan Gubernur Anies Baswedan bisa dihilangkan.
Tujuannya agar tak banyak lagi warga Jakarta yang ingat dengan kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan.
"Kira-kira begitu skenarionya, agar legacy Anies hancur dan ujungnya agar Anies lemah di Pilpres," ujarnya.
Sebagai informasi, sebelum mencopot Marullah Matali, Heru Budi sudah melakukan perombakan di jajaran direksi beberapa Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Sebelum Marullah, Heru Budi lebih dulu mencopot Direktur Utama PT MRT Jakarta Mohamad Aprindy yang baru menjabat kurang dari tiga bulan.
Kemudian, ada nama Komisaris PT LRT Jakarta Tatak Ujiyati yang juga dicopot oleh Heru Budi.
Sebagai informasi, Tatak merupakan salah satu orang kepercayaan Anies Baswedan.
Selain menjabat sebagai Komisaris PT LRT Jakarta, Tatak juga merupakan Anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) bentukan Anies.
Teranyar, perombakan besaran dilakukan Heru di jajaran direksi PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Lima direktur Jakpro yang berhasil bangun Jakarta International Stadium (JIS) dan gelar Formula E pun dicopot Heru.