Kapolres Jaksel Sebut Double Double Track di Stasiun Manggarai Buka Peluang Tawuran Semakin Besar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUN-VIDEO.COM, TEBET - Meletusnya tawuran di Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan tak terlepas dari mudahnya akses untuk tawuran.
Pembangunan double double track (DDT) di Stasiun Manggarai menjadi jalur yang mudah bagi kedua warga di perbatasan antara Menteng Tenggulun dan Manggarai untuk saling bertemu.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Bastoni Purnama mengatakan pembangunan itu membuka peluang besar bagi warga untuk tawuran.
"Memang dengan adanya double double track itu memberikan peluang baik dari Menteng Tenggulun maupun Manggarai ini bertemu," ungkapnya kepada sejumlah wartawan di lokasi pasca-tawuran di Manggarai pada Selasa (29/11/2019).
Sebelum adanya pembangunan double-double track, lanjut Bastoni, di sepanjang rel dekat Stasiun Manggarai berdiri sebuah tembok sehingga sulit kedua massa bertemu.
Bastoni mengaku telah menyampaikan kepada PT KAI untuk menindaklanjuti kondisi itu.
"Kalau dulu, ada tembok itu (di sepanjang rel). Kan kalau mau ketemu enggak bisa karena ada penghalangnya. Makanya tadi sudah kita sampaikan ke PT KAI agar segera membangun tembok pembatas," lanjutnya.
Camat Tebet, Dyan Airlangga mengamini pernyataan dari Kapolres tersebut.
Menurutnya semenjak pembangunan DDT, tembok di sepanjang rel yang berdekatan dengan wilayah perbatasan antara Menteng Tenggulun dan Manggarai, dibongkar.
Tembok di sepanjang rel dekat permukiman Menteng Tenggulun dibongkar sepanjang 20 meter.
Begitu juga dengan tembok yang berada di wilayah Manggarai.
Tujuannya, menjadi akses alat berat untuk masuk ke area Stasiun.
"Nah jadinya, kalau dari kampung Menteng Tenggulun, mereka dengan mudah tawuran melawan warga Manggarai. Itu jalur yang enak," tambahnya.
"Kalau sudah ditembok permanen, mengurangi pergerakan mereka. Makanya kita dorong (PT KAI) untuk bisa segera (direalisasi). Adanya kan di tanah dia," ujarnya.