Pasien Sembuh Corona : Komentar “Negatif” Netizen Sempat Membuat Mental Breakdown
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUN-VIDEO.COM, SUKMAJAYA – Mendapat ribuan komentar dari warganet yang kurang mengenakkan dan menjurus ke arah negatif di akun sosial medianya, Sita Tyasutami pasien 01 yang sudah sembuh dari corona mengaku sempat mengalami mental breakdown.
Bahkan, Sita berujar tak sedikit yang bilang bahwa ia lah penyebab masuknya virus Covid-19 ke Indonesia.
“Banyak banget yang kirim pesan ke aku bilang saya penyebab virus masuk ke Indonesia nanti kena azab, yang paling banyak dibully itu aku karena di profile aku banyak nari segala macam,” kata Sita di kediamannya di Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (19/3/2020).
Menurut Sita, banyak hal lainnya yang menjadi penyebab masuknya Covid-19 ke Indonesia.
Sita mengatakan, dirinya tak kuasa menahan tangis setelah dinyatakan positif mengidap corona. Bahkan ia baru tahu dirinya positif corona dari saluran televisi.
“Waktu itu pas kita tahu positif kita berdua nangis-nangis. Karena taunya dari tv dulu. Semua data bocor dari grup whatsapp,” paparnya.
“Kemudian sosial media saya diserbu dan foto saya tersebar,” bebernya.
Sita menuturkan, dirinya tak sekuat kakaknya Ratri Anindyajati (pasien 03) dalam menghadapi persoalan tersebut.
Menurut Sita, kakaknya Ratri memiliki mental yang kuat yang tidak dimiliki dirinya.
“Kebetulan saya nggak seperti Ratri, saya sangat emosional nggak bisa switch on dan off mental. Jadi pas kejadian itu saya mental breakdowns banget karena netizen yang cek sosial media saya itu bisa lihat ya banyak banget saya pakai baju tradisional ketika menari di kepulauan Caribia, di Prancis. Tapi yang diambil itu saya pakai baju Brazilian samba, jadi saya ngerasa badan saya dikirim ke seluruh Indonesia rasanya,” bebernya.
Sita merasa, foto tubuhnya disebar dan seakan-akan “milik” bersama.
“Karena kita hidup di dunia patriarki, dimana ada saat seperti ini tuh tubuh perempuan milik bersama untuk dihujat,” imbuhnya.
Lanjut Sita, ia merasa pekerjaannya dikuliti hingga ibundanya tercinta ikut terbawa ke dalamnya.
“Yang bikin sakit hati lagi bukan hanya fitnah dan menguliti pekerjaan saya dan menghujat ke ibu saya. Waktu itu saya merasa sudah nularin ke ibu saya, waktu itu saya nangis-nangis. Waktu itu di soisal media sangat buruk kepada saya,” tambahnya.
Namun, seiring berjalannya waktu dukungan yang datang padanya untuk berjuang melawan virus Covid-19 pun semakin banyak dan membuatnya semkain termotivasi untuk sembuh.
Setelah 16 hari menjalani masa isolasi, Sita bersama ibu dan kakaknya pun dinyatakan sembuh dan kini sudah kembali berkumpul di rumahnya, serta menjalani hari-hari dalam kehangatan keluarga.