Militer Ukraina mengungkap rudal jelajah Tsirkon atau 3MM2 Zirkon yang ditembakkan pasukan Rusia ke Kiev tidak berfungsi dengan baik.
Tentara Vladimir Putin menggempur ibu kota Ukraina dengan rudal presisi tersebut pada 7 Februari dan 25 Maret lalu.
Potongan-potongan senjata tersebut kemudian diteliti oleh laboraturium militer Kiev.
Andrii Kulchytskyi, Kepala Laboratorium Penelitian Militer Institut Penelitian Ilmiah Keahlian Forensik Kiev mengungkap kepada lembaga penyiaran publik Ukraina, Suspilne.
Zirkon merupakan salah satu rudal kebanggaan Vladimir Putin yang diklaim bisa menyerang sasaran dengan presisi tinggi dengan kecepatan hipersonik.
Namun menurut peneliti tersebut, klaim Rusia bahwa karakteristik Zirkon sebagai misil 'super' atau 'hiper' hanyalah kata-kata saja.
Zirkon, jelasnya, memiliki hulu ledak tidak lebih dari 40 kilogram bahan peledak.