3 PMI Dipulangkan ke Indonesia, Satu Diantaranya Luka Bakar Hampir Setengah Badan
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Tiga Pekerja Migran Indonesia (PMI) dipulangkan ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta lantaran terkena musibah dan sakit cukup serius.
Adalah Eni Neni Waryuni, Siti Sumarni, dan Arif Hidayat yang dipulangkan ke Indonesia oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) karena sakit akut.
Kepala BP2MI Benny Rhamda mengatakan, sudah menjadi kewajiban pihaknya untuk merawat dan memulangkan PMI yang sedang sakit di negara orang.
"Hari ini ada tiga PMI yang sakit dari Taiwan, mereka tiba menggunakan China Airlines mendarat 13.40 WIB di Bandara Soekarno-Hatta," ujar Benny di PMI Lounge Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (19/2/2021).
Untuk Eni sendiri, Benny menerangkan, menderita kanker payudara stadium 4 dan telah menjalani perawatan kemoterapi di EDCH Hospital sejak 23 sampai 25 November 2020.
Perawatan dilanjutkan kembali pada tanggal 7 Desember 2020, 16 Januari sampai 22 Januari 2021.
"PMI juga telah menerima seluruh hak-haknya dan biaya kepulangannya ditanggung oleh pengguna," jelas Benny.
Kedua, adalah Siti Sumarni yang divonis sakit Acute Myeloid Lymphoma atau Leukimia Myeloid akut.
Siti sendiri sudah menjalani perawatan kemoterapi di National Taiwan University Hospital selama 55 hari sejak 23 Desember 2020 sampai 17 Februari 2021.
"Selama menjalani perawatan, ibu Siti sudah melakukan enam kali tindakan medis," sambung Benny.
Untuk PMI ketiga yang dipulangkan bernama Arif Hidayat tidak ada penyakit dalam melainkan terkena musibah terbakar saat sedang bekerja mencari rezeki.
Menurut Benny, Arif sebelumnya bekerja disebuah home industry pembuatan tangki air.
Nahas, ia sempat pingsan di dalam tangki tersebut yang diduga karena terlalu lama menghirup aroma cat di dalam tangki tersebut.
"Saat teman-temannya ingin membantu, dilas lah tangkinya tapi perikan api tersebut malah menyambar cat dan menimbulkan ledakan.
"Sehingga Arif ini menderita luka bakar sampai 47 persen disekujur tubuhnya. Tapi alhamdulillah sampai sekarang berhasil selamat dan kami pulangkan," tutur Benny.
Pada tanggal 17 Oktober 2021, Arif dirawat di RS NCKU Taiwan dan menerima tindakan medis sebanyak tiga kali berupa operasi pembersihan kulit.
"Biaya operasi sebesar NTD 1.770.000 dihitung sejak 17 Oktober 2020 sampai dengan 13 Oktober 2020. Majikannya sudah membayarkan sebesar NTD 500.000," beber Benny.
Ia meneruskan, langkah selanjutnya, BP2MI akan merawat dan menyerahkan tiga PMI di atas ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Ketiganya pun tidak dibebani biasa sepersen pun lantaran, semua biaya akan dilimpahkan kepada negara sampai ketiganya pulih kembali.
"Merujuk tiga pasien itu, dimana ketika mereka tiba di tanah air sepenuhnya ditangani negara dan akan dirujuk di Rumah Sakit Polri," pungkas Benny.