Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, JATIASIH - Tinggi Muka Air (TMA) Kali Bekasi berada pada ketinggian maksimal, sejumlah pemukiman di Kota Bekasi terendam banjir akibat luapan air kali, Kamis (19/2/2021).
Pantauan TribunJakarta.com, di Jembatan Jalan Cipendawa, Jatiasih, Kota Bekasi arus Kali Bekasi mengalir cukup deras.
Permukaan air Kali Bekasi yang nyaris menyentuh jembatan terlihat menakutkan, bahakan sejumlah warga penasaran dan menyempatkan waktu melihat secara langsung.
Aliran Kali Bekasi memiliki hulu dua sungai di wilayah Kabupaten Bogor. Kedua sungai yakni, Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas.
Pertemuan dua sungai ini selanjutnya membentuk daerah aliran sungai (DAS) Kali Bekasi atau biasa disebut Pertemuan Cileungsi Cikeas (P2C) di Jatiasih, Kota Bekasi.
Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi dan Cikeas (KP2C) Puarman mengatakan, TMA DAS Kali Bekasi hari ini berada di titik 630 sentimeter pada pukul 13.10 WIB.
"Top Level (ketinggian maksimal) terjadi tadi siang, TMA mencapai 630 sentimeter, batas normal P2C itu 350 sentimeter," kata Puarman.
Puarman menjelaskan, kondisi TMA hingga memasuki sore hari cenderung turun. Dari data hasil pantauan, ketinggian hingga pukul 14.45 WIB berada pada angka 590 sentimeter.
"Karena di hulunya Sungai Cileungsi dan Cikeas juga turun, level ketinggian terakhir Sungai Cileungsi itu 100 sentimeter sudah normal dan Cikeas 380 sentimeter, belum normal," paparnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi Agus Harpa mengatakan, banjir akibat limpasan Kali Bekasi terjadi di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Jatiasih, Kota Bekasi.
"Status bencana untuk Perumahan PGP siaga 2, selain itu Kampung Lebak di Bekasi Utara juga sudah digenangi air dengan ketinggian 40 sentimeter," tuturnya.
Adapun untuk status cuaca di hulu Kali Bekasi yakni, Sungai Cileungsi dan Cikeas masih mendung hingga menjelang sore tadi pukul 14.45 WIB.