Ilmuwan Sebut Covid-19 Tak Lagi Sebagai Pandemi, Namun Sindemi
Hampir setahun pandemi Covid-19 berlangsung, jumlah orang yang terinfeksi di seluruh dunia sudah mencapai angka 50 juta, dan masih akan terus bertambah.
Richard Horton, pemimpin redaksi jurnal ilmiah The Lancet menilai semestinya bukan dianggap sebagai pandemi, melainkan "sindemi", akronim dari kata sinergi dan pandemi.
Istilah ini dicetuskannya untuk menyebut kondisi ketika dua penyakit atau lebih berinteraksi sedemikian rupa, sehingga menyebabkan kerusakan yang lebih besar ketimbang dampak dari masing-masing penyakit tersebut.
Pengaruh sosial ekonomi juga menjadi faktor yang dapat meningkatkan risiko Covid-19.
Masyarakat berpenghasilan rendah lebih beresiko terinfeksi berbagai macam penyakit.
Simak selengkapnya dalam video berikut.
Artikel terkait: https://www.kompas.com/sains/read/2020/11/12/180200023/ilmuwan-sebut-covid-19-bukan-lagi-pandemi-tetapi-sindemi-apa-itu?page=all#page2
Footage: AP Video Hub
Naskah: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas
Scriptwriter: Muhammad Dicka
Video Editor: Muhammad Dicka
------------------------------
Media sosial Kompas.com :
Facebook: https://www.facebook.com/KOMPAScom/
Instagram: https://www.instagram.com/kompascom/
Twitter: https://twitter.com/kompascom
LINE: https://line.me/ti/p/@kompas.com