PAN: Pengangkatan Kabinet Jokowi Terlihat Seperti 'Pesta Bagi Kue'
TRIBUN-VIDEO.COM - Anggota Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo mengkritisi pengangkatan 12 wakil menteri yang dilakukan oleh presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini, Jumat (25/10/2019).
Menurutnya, penunjukan tersebut lebih terlihat sebagai 'pesta bagi kue'.
"Jumlah 12 wamen itu sangat kental akomodasi politisnya. Lihat saja latar belakang politik mereka. Kabinet sekarang memang lebih mementingkan pesta bagi kue dari pada efisiensi pemerintahan," kata Drajad kepada Tribunnews.com, Jumat (25/10/2019).
Bukan tanpa alasan, Drajad menyebutkan, kabinet yang terpilih saat ini memang lebih terlihat gemuk. Apalagi, kata dia, apabila dibandingkan dengan negara lain.
"Di Malaysia, anggota kabinet saat ini hanya 28 orang, termasuk Perdana Menteri (PM) Tun Dr Mahathir Muhammad dan Wakil PM Dato’ Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail. Di luar PM dan Wakil PM, anggota kabinet hanya 26 orang, tanpa satu pun Wamen," katanya.
Bukan hanya Malaysia, dia menyampaikan, beberapa negara lain juga mengalami hal serupa. Bahkan, negara dengan demokrasi maju sekaliber Amerika Serikat (AS).
"Permasalahan di AS pun sangat kompleks, ternyata kabinetnya hanya diisi 23 orang termasuk Wakil Presiden. Jumlah menteri yang memimpin kementerian hanya 15, misalnya Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan dan sebagainya," ungkapnya.
"Sisanya yang 7 orang itu termasuk Kepala Staf Presiden, Direktur Intelejen Nasional, Direktur CIA dan sebagainya," sambung dia.
Menurutnya, kabinet yang lebih ramping juga terjadi di negara Australia.
"Di Australia saat ini kabinet berisi 23 orang termasuk PM Scott Morrison dan Wakil PM Michael McCormack. Beberapa diantaranya malah merangkap dua portfolio. Misalnya, Senator Marise Payne merangkap sebagai Menteri Luar Negeri dan Menteri Urusan Wanita," jelasnya.
Dia memahami pengangkatan jabatan menteri yang berjumlah 34 orang telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara.
Namun demikian, ia menyatakan heran jumlah tersebut harus ditambah dengan adanya pos wakil menteri.
"Jika yang lumayan gemuk itu masih ditambah 4 pejabat setingkat Menteri dan 12 Wamen, istilahnya apalagi kalau bukan sangat gemuk? Jangan lupa masih ada Panglima TNI, Kapolri dan Kepala BIN. Periode lalu ada lagi Ketua KEIN, entah sekarang," tuturnya.
"Jelas hal ini sangat menambah birokrasi dan anggaran. Juga tidak mencerminkan pemerintahan yang ramping dan efisien," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Elite PAN Tuding Kabinet Jokowi Lebih Mementingkan ''Pesta Bagi Kue'', Ini Alasannya