Terungkap Penyebab Kematian Pria di Pesanggrahan, Polisi Sebut Korban Ditikam Lalu Dibuang di Kali
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUN-VIDEO.COM - Tim gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Selatan menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus pembunuhan pria bernama Aples Bagus Trion Langgeng.
Jasad korban ditemukan terbungkus karung di Kali Pesanggrahan, Jalan Deplu Raya, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (28/6/2022) pagi.
Olah TKP digelar di sebuah ruko di Jalan RS Fatmawati Raya, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (29/6/2022) sore.
Ruko yang diperuntukkan sebagai food court itu diduga merupakan TKP pembunuhan Aples.
Nyawa Aples dihabisi di kamar yang berada di lantai 2 di ruko tersebut.
Pantauan TribunJakarta.com, kamar yang menjadi TKP pembunuhan itu berukuran sekitar 3x4 meter.
Terdapat dua kasur tanpa sprei yang letaknya berjajar. Terlihat bercak darah di kasur yang letaknya berdempetan dengan tembok.
Tim Pusat Laboratorium Forensik kemudian mengambil sampel kasur yang terdapat bercak darahnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, pihaknya telah menangkap pelaku pembunuhan yang merupakan seorang pemuda berinisial MRIA (18).
Pelaku ditangkap di sebuah tempat penginapan di Kedaung Halang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Pelaku adalah pria kelahiran 2004," kata Zulpan kepada wartawan, Rabu (29/6/2022).
Zulpan menjelaskan, pelaku menghabisi nyawa korban dengan menusuk lalu membuang jasadnya di Kali Pesanggrahan.
"Peran eksekutor memukul, menusuk, dan membuang korban di kali," ungkapnya.
Mayat Aples pertama kali ditemukan oleh operator alat berat beko bernama Rano Barasa (35) pada Selasa (28/6/2022) sekitar pukul 08.30 WIB.
Ketika itu Rano yang berprofesi sebagai petugas UPK Badan Air Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Selatan tengah menjalakan tugas rutin membersihkan sampah di aliran Kali Pesanggrahan.
"Tadi kita aktivitas bekerja jam 08.00 dengan rekan-rekan empat rekan kerja saya di sini. Pas saya lagi aktivitas sekitar pukul 08.30, saya sedang mengoperasikan alat berat ini," kata Rano di lokasi.
Saat tengah melakukan pengerukan sampah menggunakan alat berat, Rano melihat karung berwarna putih yang terikat.
Merasa ada yang janggal, ia pun mengeruk karung tersebut hingga ke bantaran kali.
"Pas di cek, ini kayanya mayat. Jadi dengan spontanitas saya, karena saya juga lagi syok takut, saya lepas lagi ke air situ. Enggak lama kita koordinasi sama pengawas kita di sini, baru pengawas kita kontak pihak kepolisian," ujar dia.
Ia memaparkan, mayat tersebut terbungkus dua karung. Karung pertama menutupi kepala hingga pinggang.
Sedangkan karung kedua menutupi pinggang hingga ke ujung kedua kaki.
"Dua karung, jadi atas bawah, terus diikat dan kayaknya dikasih batu buat jadi pemberat," ungkap Rano.
Rano mengaku tidak dapat melihat secara jelas mayat pria tersebut sehingga tidak mengetahui ada atau tidaknya luka di tubuh korban.
"Kalau lukanya saya enggak tahu persis, karena ditutupin pakai karung. Pas dibuka dihalangin juga, sama tim inafis pakai tikar gitu. Jadi enggak bisa lihat jelas," tutur dia.