Kesaksian Pasien Langganan Dokter Wayan, Berobat Meski Tempat Penuh Sampah, Bayar Obat Boleh Dicicil
TRIBUN-VIDEO.COM - Terungkap kesaksian dari seorang wanita yang mengaku sudah sejak lama berobat dengan Dokter Wayan.
Wanita bernama Warsi itu mengaku Dokter Wayan meringankan biaya obat untuk pasiennya, bahkan boleh utang hingga dicicil.
Nama Dokter Wayan viral setelah kehidupan pribadinya diunggah oleh seorang TikTokers wanita bernama Ni Luh alias Ii.
Dokter Wayan tinggal di sebuah rumah besar terbengkalai yang dipenuhi sampah di dalamnya.
Namun di rumah tersebut, Dokter Wayan masih membuka praktek. Banyak pasien Dokter Wayan yang masih berobat dengannya.
Setelah viral di TikTok, seorang pemilik YouTube Bang Brew TV datang untuk melihat langsung kediaman Dokter Wayan.
Namun ketika sampai di rumah tersebut, Bang Brew yang merupakan orang pertama membuat Tiko dan Ibu Eny viral ini tak bertemu dengan Dokter Wayan.
Pasalnya sejak viral, Dokter Wayan tak lagi tinggal di rumah tersebut melainkan dibawa kerabatnya ke daerah asalnya di Bali.
Ruangan praktek di rumah Dokter Wayan terlihat jauh dari kata higenis.
Di rumah besar tersebut ada sebuah ruangan yang digunakan Dokter Wayan memeriksa pasiennya.
Dikutip dari YouTube Bang Brew TV, terlihat ada ranjang pasien yang sudah berdebu dan kotor. Ada juga obat-obatan yang tercampur dalam sebuah rak besi.
Di meja praktek terdapat gundukan kertas tulisan Dokter Wayan yang dibiarkan begitu saja.
Warsi merupakan salah satu pasien yang kerap berobat dengan Dokter Wayan di rumah tersebut.
Warsi sudah menjadi pasien Dokter Wayan sejak lama ketika dirinya menderita penyakit flek.
"Sering berobat, dulu aku pernah flek paru-paru muntah darah tahun 1997, rumah belum begini (terbengkalai), masih rapih," kata Warsi dikutip TribunJakarta.com, Selasa (5/2/2023).
Warsi mengatakan Dokter Wayan cukup terkenal hingga memiliki banyak pasien dari berbagai daerah.
Bahkan praktek Dokter Wayan selalu penuh karena rata-rata pasien yang berobat merasa cocok.
Terakhir, Warsi membawa keponakannya untuk berobat dengan Dokter Wayan dua bulan yang lalu.
Kondisi tempat praktek Dokter Wayan yang ala kadarnya itu tak membuat Warsi 'berpaling' dari sang dokter.
"Keponakan aku maunya berobat sama Dokter Wayan,"
"Bagus Dokter Wayan, yang berobat dari mana-mana," sambungnya.
Warsi menyebut Dokter Wayan merupakan sosok yang baik hati. Dalam segi pembayaran pun, Dokter Wayan terbilang murah.
Bahkan diceritakan Warsi, Dokter Wayan tak keberatan dibayar nanti alias utang dulu.
"Sama dia itu gak kontan pak, dikasih obat nanti kalau punya duit bayar, bisa ngutang," kata Warsi.
"Masya allah baik banget berarti Pak Wayan ya," ucap Bang Brew.
Warsi memang sudah berlangganan sejak lama dengan Dokter Wayan.
Hal itu turun ke anak dan anggota keluarga besarnya.
Warsi mengaku anaknya pernah terkena penyakit kencing darah. Sekali berobat, anak Warsi langsung sembuh.
"Waktu itu disuntik bayar Rp 200 ribu obatnya ampuh, sekarang disuntik besok sembuh," tutur Warsi.
Warsi ingat betul kebaikan Dokter Wayan yang pernah dirasakannya.
Ketika menderita sakit flek, Warsi ingat Dokter Wayan memberikan obat dengan pembayaran cicilan perminggu.
"Bayarnya seminggu sekali waktu itu saya sakit Rp 60 ribu seminggu, bayarnya nyicil," kata Warsi.
"Itu Pak Wayan nagih gak?" tanya Bang Brew.
"Enggak, seikhlasnya aja. Kemarin juga bulan-bulan kemarin, keponakan saya berobat Rp 80 ribu, sembuh dia," tutur Warsi.
Kini Dokter Wayan ada di Bali, Warsi mengaku bingung jika nanti dirinya atau anggota keluarganya yang lain sakit.
Pasalnya Warsi tak pernah berobat ke dokter lain selain Dokter Wayan.
Untuk itu, Warsi berharap rumah Dokter Wayan dibersihkan dan diperbaiki agar bisa kembali seperti sedia kala.
Setelah rumahnya diperbaiki, Warsi juga berharap Dokter Wayan bisa kembali ke rumah tersebut.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kesaksian Warga Berobat ke Dokter Wayan Meski Tempat Praktik Penuh Sampah, Bayar Obat Boleh Dicicil, https://jakarta.tribunnews.com/2023/05/02/kesaksian-warga-berobat-ke-dokter-wayan-meski-tempat-praktik-penuh-sampah-bayar-obat-boleh-dicicil?page=all.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta